Berharap Pulih, Donasi Bawa Wahyuni ke RS Pirngadi

Daftar Isi
Dengan didampingi pihak keluarga dan seorang petugas medis, Wahyuni Aritonang diberangkatkan ke RS Pirngadi Medan
TAPTENG,INDOMETRO.ID -  Semburat bahagia terpancar dari wajah pasangan suami istri Frenki Aritonang dan Dewi Sartika Hutauruk. Matanya mendadak berkaca-kaca ketika menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan berbagai pihak yang telah mendonasikan rezekinya, untuk membantu penyembuhan buah hatinya Wahyuni Aritonang.
“Mudah-mudahan Tuhan membalas semua kebaikan ini. Bantuan ini akan kami gunakan untuk biaya pengobatan Wahyuni,” imbuhnya. Dengan terbata-bata, pria 34 tahun itu mengatakan mengatakan, mudah-mudahan siapapun yang memberikan sumbangan untuk kesembuhan putrinya, mendapat rezeki yang lebih dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Rasa haru kedua orangtua bayi Wahyuni itu terlihat jelas jelang keberangkatan mereka ke Medan, setelah pihak RSUD Kota Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng) yang selama ini merawat bayi penderita pembengkakan pembuluh darah itu, akhirnya merujuknya ke RS dr Pirngadi.
Dengan mengandalkan Kartu BPJS yang telah aktif sejak Jumat (7/9/2018) pukul 09.00 WIB, di RS Pirngadi Medan nanti, warga Desa Mombangboru, Kec Sibabangun, Tapanuli Tengah itu, bisa mendapatkan penanganan medis lebih intensif.
Setelah tim medis melakukan koordinasi dengan pihak keluarta, Wahyuni diberangkatkan dengan menaiki mobil ambulans milik RSUD Pandan sekitar pukul 17.15 WIB. Disamping keluarga, satu orang petugas medis, Sinta Siagian, mendampingi Wahyuni selama dalam perjalanan.
Beberapa hari sebelumnya, pihak RSUD Pandan juga telah merekomendasikan agar Wahyuni dirujuk ke salahsatu rumahsakit di Kota Medan. Namun kondisi ekonomi keluarga yang sangat memprihatinkan dan tidak adanya kartu BPJS Wahyuni, menjadi faktor penyebab Wahyuni batal diberangkatkan.
Disela-sela keberangkatan, Frenki Aritonang kembalu menyampaikan rasa terimakasih kepada donatur yang memberikan sumbangan untuk pengobatan putri bungsunya itu. Hingga pukul 10.30 WIB tadi, melalui dompet peduli Wahyuni berhasil menggalang dana sebanyak Rp12.250.000 dari para donatur.
BACA JUGA:


“Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga Wahyuni bisa diberangkatkan ke Medan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif,” ujar Frenki.
Secara khusus, ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada IWO Sibolga-Tapteng yang telah memprakarsai pengumpulan donasi untuk pengobatan Wahyuni. Menurutnya, Kalau tidak diberitakan oleh wartawan, mungkin anaknya tidak akan bisa dirujuk ke Kota Medan.
Sekadar mengingatkan, Wahyuni, lahir 6 Juli 2018 lalu di Dusun III Desa Mombang Boru, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah. Di usia kelahiran 2 minggu, Wahyuni mengalami demam tinggi dan bagian kepala serta leher belakangnya membengkak. Wahyuni sempat dirawat di RSUD Pandan. Pembengkakan memang dapat diatasi. Kendati demikian, kepala dan leher bagian belakang yang sebelumnya membengkak berubah melepuh.
Oleh dokter Wahyuni disarankan ia dibawa ke Rumahsakit di Kota Medan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Frenki, ayah kandung Wahyuni, yang bekerja hanya sebagai buruh kasar pasrah, karena tak mampu membawa bayinya itu ke rumah sakit yang lebih mampu memberi penanganan. Wahyuni akhirnya ia bawa ke rumah. Kondisi bayi itu kian parah. Agar bisa berbaring, kepala Wahyuni dialasi dengan daun pisang.(ol)

Posting Komentar



banner image