Harga BBM Belum Naik, Rupiah Diprediksi Bergerak ke Rp15.100/USD
Daftar Isi
Rupiah diprediksi bergerak ke Rp15.100/USD. |
JAKARTA,INDOMETRO.ID - Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang menegaskan, pemerintah punya pilihan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi obat sederhana untuk menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Edwin menjelaskan, pemerintah seharusnya sudah mengerti bahwa cara menguatkan rupiah tidak perlu pusing dengan berbagai tindakan, kecuali menaikkan harga BBM.
"Pastinya orang-orang pintar di atas sudah mengetahui jawabannya. Obatnya sederhana yakni menaikkan BBM dan TDL subsidi," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Menurut Edwin, setelah USD bergerak liar hingga Rp15.000/USD, setelah itu mulai muncul imbauan, ancaman dan rasa nasionalisme meningkat untuk mempertahankan rupiah.
Edwin menjelaskan, pemerintah seharusnya sudah mengerti bahwa cara menguatkan rupiah tidak perlu pusing dengan berbagai tindakan, kecuali menaikkan harga BBM.
"Pastinya orang-orang pintar di atas sudah mengetahui jawabannya. Obatnya sederhana yakni menaikkan BBM dan TDL subsidi," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Menurut Edwin, setelah USD bergerak liar hingga Rp15.000/USD, setelah itu mulai muncul imbauan, ancaman dan rasa nasionalisme meningkat untuk mempertahankan rupiah.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Edwin mengungkapkan, selama harga BBM dan TDL subsidi tidak dinaikkan dan berubahnya Indonesia menjadi negara manufaktur dari negara komoditas maka tidak berlebihan, jika tiga bulan mendatang bukan mustahil rupiah diperkirakan menuju Rp16.000/USD.
Sementara pada hari ini, IHSG diperkirakan masih melanjutkan kejatuhannya seiring turunnya EIDO -4,32%, oil -1,04%, gold -0,82%, nikel -2,42% dan DJIA -0,05%.
"Kemudian, naiknya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun yang sudah di level 8,3% dan CDS Indo di level 143,24 serta spot rupiah yang diperkirakan menuju Rp15.100/USD," pungkasnya.(sa)
Sementara pada hari ini, IHSG diperkirakan masih melanjutkan kejatuhannya seiring turunnya EIDO -4,32%, oil -1,04%, gold -0,82%, nikel -2,42% dan DJIA -0,05%.
"Kemudian, naiknya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun yang sudah di level 8,3% dan CDS Indo di level 143,24 serta spot rupiah yang diperkirakan menuju Rp15.100/USD," pungkasnya.(sa)
Posting Komentar