IDI: Dokter Nakal Bikin BPJS Defisit Anggaran

Daftar Isi
image_title
Ketua Umum IDI Ilham Utama Marsis
INDOMETRO.ID  – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menuding adanya kontribusi negatif dari oknum dokter, hingga pengelola fasilitas kesehatan, yang menyebabkan program Jaringan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, defisit anggaran.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Ilham Oetama Marsis, praktik-praktik yang dilakukan oknum itu turut membuat BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran yang nilainya diproyeksi pemerintah mencapai Rp10,98 triliun pada 2018.
"Saya katakan, contohnya. Apakah tidak ada dokter yang nakal? Ada. Apakah tidak ada rumah sakit yg nakal? Ada," ujar Ilham usai audiensi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 September 2018.
Ilham menyampaikan, sistem pengawasan yang dijalankan pemerintah, juga BPJS Kesehatan sendiri, terhadap program yang baru akan berusia lima tahun itu, dinilai belum sepenuhnya ketat. Hal itu menyebabkan sistem masih bisa diakali sehingga malah memberi keuntungan ilegal kepada para oknum itu.
BACA JUGA:

HEBOH...Kisah Cinta Bule Australia yang Muallaf dan Menikahi Seorang Baby Sitter Cantik


Ilham meminta dikembangkannya sistem pengawasan yang lebih komprehensif, juga ketat. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah peningkatan transparansi menggunakan sistem teknologi informasi yang lebih terpadu.
Solusi itu dinilai harus dilakukan supaya ulah para oknum terbongkar, dan praktik-praktik culas dari mereka juga tidak terulang lagi. "Dengan keterbukaan, baik (kecurangan) BPJS, dokter, rumah sakit, itu dengan sangat mudah dilacak. Kalau tertutup, mana ada yang tahu." (vv

Posting Komentar



banner image