Jelang Kedatangan Presiden, Pedagang di Jalan Aksara Digusur

Daftar Isi
Para pedagang menghadang kedatangan petugas Satpol PP Medan saat akan melakukan penggusuran lapak dagangan mereka yang berdiri di tengah jalan dalam 2 tahun terakhir
MEDAN,INDOMETRO.ID - Dua tahun dibiarkan berjualan di tengah badan jalan Jl Aksara, pasca kebakaran yang meluluhlantakkan pusat perbelanjaan Aksara Plaza pada Juli 2016 silam, cerita pasar dadakan yang kerap memicu kemacetan arus lalu lintas itu, Kamis (13/9/2018) pagi, akhirnya usai.
Hiruk pikuk pedagang yang selama ini terlihat, semuanya selesai begitu petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan dengan kekuatan penuh, menggusur dan menyapu bersih semua lapak dagangan yang berdiri secara liar itu.
Pantauan di lokasi yang dikenal dengan istilah Drive Thru Market itu sebelumnya, kedatangan ratusan petugas Satpol PP langsung dihadang pedagang eks Aksara Plaza itu. Mereka menentang penggusuran yang dianggap tak ada solusi menguntungkan bagi mereka.
“Kami mau tempat berjualan di dalam bekas Aksara Plaza” teriak pedagang saat melakukan penghadangan terjadi. Kericuhan pun sempat terjadi. Meski diwarnai aksi dorong, namun kericuhan tak meluas menjadi bentrok fisik.
Setelah melewati perdebatan alot, tanpa perlawanan, para pedagang akhirnya pasrah menatap lokasi yang selama ini menjadi pengganti tempat mereka mengais rezeki, dalam sekejap rata dengan tanah.
Sekretaris Satpol PP Medan Rahmad Harahap yang terjun langsung ke lokasi penggusuran mengatakan, banyak hal yang menjadi faktor pasar liar itu harus ditertibkan.
“Faktor utama terkait lalu lintas. Kemudian ini berkaitan dengan perhelatan MTQ Nasional yang akan dibuka RI-1 (Presiden Jokowi) pada 6 Oktober 2018 di Gedung Serba Guna Jl Pancing yang jaraknya dekat dari sini” ungkapnya.
BACA JUGA:

Rahmad juga memastikan, penggusuran yang mereka lakukan juga sudah melewati tahapan termasuk mengirimkan Surat Peringatan (SP) kepada pedagang.
“Juga sudah sosialisasi untuk pindah ke Pasar terdekat. Oleh PD Pasar mereka direlokasi ke terminal Bengkok” terangnya.
Terkait permintaan pedagang yang meminta direlokasi ke areal bekas Aksara Plaza yang terbakar, Rahmad mengaku hal itu tidak mungkin bisa dikabulkan.
“Karena itu bukan milik Pemko Medan. Lagipula lahat tersebut akan dijadikan stasiun LRT (Light Rail Transit) dan BRT (Bus Rapid Transit)” pungkasnya.(ol)

Posting Komentar



banner image