Manjakan Pelanggan, PLN Sumut Resmi Luncurkan Layanan Satu Pintu

Daftar Isi
GM PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto menandatangani peluncuran Layanan Satu Pintu dalam kegiatan yang digelar di Ruang Astakona, Kantor PLN Sumut di Jl KL Yos Sudarso Medan/foto 
MEDAN,INDOMETRO.ID -  Masih dalam rangkaian memperingati Hari Pelanggan Nasional (HPN) yang jatuh pada 4 September kemarin, PLN Wilayah Sumatera Utara terus melakukan inovasi lewat peningkatan pelayanan untuk memanjakan para pelanggan.
Guna mewujudkan hal tersebut, bertempat di ruang Astakona Kantor PLN Wilayah Sumatera Utara di Jl KL Yos Sudarso, Medan, Rabu (5/9/2018), perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu resmi meluncurkan Layanan Satu Pintu (LSP).
“Ini merupakan bentuk tanggungjawab kepada 69 juta pelanggan dan khususnya kepada 3,6 juta pelanggan di Sumatera Utara, terlebih dalam rangka masih memperingati Hari Pelanggan Nasional,” ujar GM PLN Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto.
Diungkapkan Feby, sebelumnya sering terjadi bias dalam hal informasi karena pelayanan yang terkotak-kotak antara PLN, LIT TR dan Asosiasi Kelistrikan. “Untuk itu, diharapkan dengan diresmikannya layanan satu pintu ini pelanggan lebih dapat dimudahkan dalam setiap urusan yang berhubungan dengan PLN,” ungkapnya.
“Pelayanan satu pintu sendiri merupakan aplikasi yang berfungsi untuk memudahkan pelanggan atau calon pelanggan PLN dalam melakukan proses permohonan pasang baru maupun perubahan daya sekaligus dalam pengurusan SLO (Sertifikat Laik Operasi)” imbuhnya.
Menurut Feby juga, LSP juga akan diimplementasikan di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. LSP sebagai bentuk reformasi pelayanan mampu membawa rapor Getting Electricity (GE) Indonesia naik ke peringkat 38, dari yang sebelumnya 49.
“Ini adalah reformasi pelayanan yang sangat baik, dimana mendapatkan listrik di Indonesia semakin mudah. Berbisnis pun semakin mudah. Di sinilah PLN hadir untuk kesuksesan pelanggan, karena kesuksesan mereka adalah kesuksesan kami,” ungkap Feby.
Getting Electricity (GE) adalah 1 dari 10 indikator yang menjadi penilaian dalam EoDB (Ease of Doing Business) yang dicanangkan World Bank untuk mengukur tingkat kemudahan berbinis dari 190 negara di dunia. 4 kriteria Penilaian GE adalah prosedur, waktu, biaya, dan keandalan pasokan serta transparansi.
BACA JUGA:

Sementara, Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Wilayah Sumatera Utara Rino Gumpar Hutasoit menjelaskan, adanya LSP berarti telah memotong birokrasi panjang pembayaran dalam prosedur PLN.
“Kalau sebelumnya bayar biaya sambungan sendiri. Bayar Sertifikat Laik Operasi (SLO) sendiri juga bayarnya. Kalau sekarang bisa bayarnya sekaligus ke PLN,” katanya.
Untuk pembayarannya pun sudah bisa dilakukan dengan online. Bisa melalui bank, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan lainnya.
“Tidak ada lagi transaksi yang dilakukan di PLN,” katanya.
Hanya saja, kata Rino, ada pengecualian dalam hal ini. Bagi para pelanggan yang sulit terjangkau akses internet atau daerah yang terisolir masih bisa langsung mendatangi kantor-kantor PLN terdekat untuk bisa mendapatkan pelayanan seperti pemasangan baru dan penambahan daya.
“Kalau di PLN pasti ada internetnya. Jadi kami akan bantu prosesnya,” katanya.
Selama ini, LSP memang sudah diberlakukan. Tapi hanya untuk pelanggan tegangan dari 100-197 KvA. Khususnya untuk calon pelanggan tarif industri dan bisnis. Kini PLN memperluas jangkauannya hingga ke tegangan rendah (TR) mulai dari 450-197 KvA.
“Diharapkan dengan adanya layanan satu pintu ini masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan listrik, menimimalisir komplain mengenai penyambungan, mengurangi keluhan harga SLO yang sering simpang siur dan bisa lebih transparan serta lebih simple prosedurnya” pungkas Rino seraya menekankan bahwa prosedur LSP praktis dan tidak rumit.(ol)

Posting Komentar



banner image