Ricuh, Aksi Protes Spontan Ratusan Petani Tambak Di....
Daftar Isi
foto |
BELAWAN, INDOMETRO.ID - Ratusan pengelola tambak yang berlokasi di Simpang Kampung Salam Kelurahan Belawan ll Kecamatan Medan Belawan mendadak adakan aksi protes terhadap para petugas dari Badan Pertanahan Nasional yang berniat ingin melakukan pengukuran sebidang lahan yang diklaim milik dari dua perusahaan, yakni dari PT SCTC dan PT Unilend,Selasa (11/12) sekira pukul 10.20 Wib.
Kemarahan para pengelola tambak yang di perkirakan berjumlah 120 orang itu di picu karena pihak PT CTTC dan PT Unilend melakukan pemagaran terhadap satu-satunya akses jalan menuju tambak warga yang berimbas para pengelola tambak tidak dapat masuk kedalam menuju area tambak mereka masing-masing.
Petani tambak yang rata-rata membudidayakan jenis ikan,Kepiting dan udang mengklaim bahwasanya lahan tambak tersebut sudah mereka kuasai (pengelola tambak) puluhan tahun lamanya.
Menurut salah seorang pemilik tambak ikan dan kepiting yang bernama Burhan Sinaga mengatakan kepada," kami akan mempertahankan lahan yang menjadi hak masyarakat sebagai pengelola tambak," ujar Burhan.
Baca Juga:
Baca Juga:
Menurut Informasi dari Burhan Sinaga yang juga merupakan tokoh pemuda Belawan menjelaskan bahwa petugas BPN (Badan Pertanahan Nasional) datang ke lokasi area tambak untuk melakukan pengukuran tanah atau lahan milik PT CTTC dan PT Uniland tersebut. Namun, 120 orang pengelola(petani) tambak tersebut melakukan aksi protes sekaligus menghalangi terhadap juru ukur dari BPN untuk melakukan pengukuran, pasalnya pengelola tambak keberatan karena pihak PT SCTC dan PT Unilend belum melakukan pembayaran ganti rugi dari lahan yang di klaim milik para pengelola tambak.
Masih menurut Burhan," para pengelola tambak juga memperotes tindakan yang terkesan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pihak PT SCTC dan PT Uniland dengan .elakukan penutupan pintu satu-satunya keluar masuknya para pengelola tambak dengan cara memagarnya dengan seng.
"Bila kedua perusahan tersebut belum menyelesaikan ganti rugi yang sesuai kepada 120 orang pengelola tambak,maka kami para pengelola tambak akan bertahan terus dilokasi tambak ini," terang Burhan.
Sementara itu akibat dari aksi protes para pengelola tambak,dan untuk menghindari kericuhan akhir pihak BPN membatalkan untuk melakukan pengukuran lahan milik kedua perusahaan tersebut,dan sekaligus tim BPN itu memilih meninggalkan lokasi lahan sengketa tersebut.
Terpantau, di lokasi sengketa lahan tersebut,nampak sejumlah petugas dari Kepolisian bersenjata lengkap yang di perkirakan di turunkan dari Polres Pelabuhan Belawan dan Koramil Belawan bersiaga untuk melakukan pengamanan pengukuran lahan tambak yang di klaim milik kedua perusahaan tersebut.(shr)
Posting Komentar