Anak Kecil Duduk Manis Sendiri Tepi Tugu Patin
Tugu Patin Rengat Barat.Inhu
Riau.indometro.id -Malam lepas magrib, setelah matahari terbenam di upuk timur, suara kicauan jengkrik mulai bersautan. Butiran debu tidak lagi terlihat beterbangan di udara, riuh dan keramaian kota mulai pudar. Ku habiskan waktu menikmati kopi malam sembari buka SMS dalam handpone vivo.
Terlihat seorang anak kecil usia sekolah menengah pertama berjalan sendiri, mungkin menunggu teman bermain bersama tanpa peduli kiri kanan, depan belakang seolah percaya diri, tenang serta fokus menatap malam.
Akhirnya berujung duduk sendiri di tengah persimpangan " Tugu Patin" disebut masyarakat Indragiri Hulu, terlihat santai dibawa gemerlap lampu hias berwarna warni, terutama warna pelangi yang sangat menonjol selain cahaya putih mengkilau.
Saya heran, anak kecil memakai baju biru dengan topi melekat di kepala dengan celana pendek rapi terlihat betah di sisi pagar yang berdiri kokoh tumpukan semen bercampur batu, dihiasi lampu terang dan terikat sepasang ikan patin di atas berkisar tiga meter dari hamparan tanah.
Anak bernama Yudi berumur kisaran 14 tahun itu, tak berkedip mata melihat cahaya terang gemilang menyinari seantura persimpangan empat kota Rengat Barat. Terlihat dari jarak tiga meter dengan raut wajahnya yang kekanak - kanakan seolah tidak memiliki beban dalam dirinya.
Ku hampiri dia, bertanya mengapa duduk sendiri ?, Yudi dengan nada datar menjawab, "Saya selalu senang duduk di sisi tugu," sebutnya penuh makna tanpa ragu apalagi gemetar.
Lalu Ia bercerita, malam itu tepatnya Rabu (16/9), sejak siang berjanji dengan temannya untuk pergi makan bakso bersama, namun sudah berapa menit, teman yang dimaksud belum tiba maka berjalan ke sisi tugu yang terlihat indah itu.
Tak berapa lama, Yudi mendengar suara panggilan, melirik kiri kanan, mencari sumber suara itu, matanya terlihat tertuju pada satu titik yakni tepi kanan jalan. Saya melihat ada seorang berbaju merah melambaikan tangan, dalam hati bergumam mungkinitu temannya Yudi.
Ternyata iya, Yudi berlari kecil menuju anak berkisar 16 tahu tersebut, sembari menyapa danengeluarkan kalimat " tungu ya" suaranyaboelan tapi terdengar.
Akhirnya Yudi bersama temannya berlalu menuju tempat yang dijanjikan, yakni "Bakso Kusuma" salah satu makanan kesukaan masyarakat ini.
Saya pun berlalu, tidak lagi memperhatikan mereka, memahami maksudnya, tapi terbayangkan dipikiran bahwa jika tugu yang dicintai masyarakat Indragiri Hulu ini lebih ditingkatkan, justru bakal menjadi icon daerah bernilai tinggi. Tugu patin berada di jalur lintas timur sumatra tepatnya di Kota Rengat Barat dapat menjadi salah satu destinasi wisata lokal.
(Asripilyadi)
Posting Komentar