Depresi Berat Pria Parubaya Ini Nekat Mengakhiri Hidupnya Dengan Cara Gantung Diri Di Sebuah Kafe

Daftar Isi



Medan.- Indometro.id
Patumbak,- (30 /09 /2021).
Disebuah kafe bar dan resto inilah sosok lelaki setengah baya ditemukan tewas mengenaskan dengan leher terikat tali diduga ianya (EMS) nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri karena diduga stress berat dan terbebani banyak pikiran karena kemerosotan finansial hingga juga diduga tak sanggup menanggung beban pikiran karena adanya hutang piutang, akibat bisnisnya yang bangkrut, Edward Michael Sihotang (37), sungguh sangat disayangkan pria ini nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Korban ini melakukan tindakan gilanya tersebut di sebuah kafe bar dan resto di bilangan yang tepatnya berada di jalan M Nawi Harahap Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Rabu (29/9/2021) pukul 13.00 WIB.
Diketahui jenazah yang tergantung dengan seutas tali tersebut bernama Michael Edward Sihotang (37)

Seusai dari penemuan mayat (EMS) tersebut, karyawan cafe  dan pemilik cafe melaporkan ke Babinkamtamas Aipda Debora Sitohang dan kemudian di teruskan oleh personel Bhabinkamtibmas kepada Kapolsek Patumbak AKP Neneng Armayanti S.H.

Mendapatkan laporan itu,  Kanit Reskrim  Polsek Patumbak Iptu Ridwan langsung meluncur ke TKP yang di maksud guna melakukan pengamanan dan penyelidikan di TKP di temukannya mayat  seorang laki - laki dewasa paru baya tewas mengenaskan karena gantung diri.

Selanjutnya Kanit Reskrim Iptu Ridwan langsung menghubungi Team Inafis dari Polrestabes Medan untuk di lakukan pemeriksaan terhadap badan dari laki - laki yang meninggal akibat gantung diri dan dari hasil pemeriksaan yang di lakukan oleh Team Inafis menyatakan bahwa tidak di temukan adanya tanda - tanda kekerasan di seluruh tubuh mayat tersebut.





"Tidak ada ditemukan dari jasad korban tanda tanda kekerasan di tubuhnya, diyakini korban memang murni bunuh diri, ”apalagi diyakini juga berdasarkan dari pengakuan istri korban Yohana Margareth Sinaga (35) juga menerangkan kondisi korban saat dan sesudah divisum memang tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan murni bunuh diri terang Iptu Ridwan.
"Dan selanjutnya atas permintaan dari istri korban agar tidak dilakukan outopsi terhadap jenazahnya, sambungnya".

Selanjutnya dari hasil penyelidikan dan informasi yang diterima dari beberapa narasumber dan orang terdekat termasuk istri korban mengatakan bahwa suaminya selama ini mengalami kebangkrutan atas usaha yang digelutinya semasa hidup hingga terlilit hutang yang mengakibatkan korban diduga mengalami stress berat hingga nekat melakukan bunuh diri.

Setelah membuat pernyataan tidak keberatan oleh sang istri, akhirnya jenazah lalu di bawa ke rumah duka untuk di semayamkan secara agama oleh pihak keluarga.




Posting Komentar



banner image