Konflik Arastamar, Akankah Para Siswa Jadi Korban?
TTS,indometro.id-
Sejak terjadinya konflik antara Yasabas dan SMTK Arastamar beberapa waktu lalu,praktis tidak ada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pantauan media ini Kamis 30/9/2021 siswa siswi yang berjumlah kurang lebih 50 orang tersebut hanya duduk bercerita.
Media ini mencoba mendekati dan bertanya tentang KBM, ada dua orang siswa mengatakan tetap belajar normal meski kenyataan tidak ada guru.
Setelah berkeliling,salah satu guru yang terlihat dan diketahui bernama Ani Bako saat diwawancarai mengatakan KBM tetap jalan berjalan dengan tetap mengaju pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dikatakan guru guru tetap masuk dan mengajar serta memberikan tugas kepada jika tidak sibuk.KBM dilakukan kurang lebih tiga jam.
"Kita tetap KBM normal sampai jam 12 siang setelah itu baru bubar meski ada konflik dengan pihak Yayasan", ujarnya.
Adapun kendala yang dialami adalah penyegelan sehingga para guru sementara beraktifitas di asrama. Selain itu juga bahan ajar ada dalam kantor membuat guru agak kesulitan memberikan materi.
Dirinya berharap konflik bisa segera diselesaikan agar siswa tidak dikorbankan.
Sementara itu Ketua Yayasan Margaretha Ottu dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah membuka ruangan kantor namun tidak ada guru yang datang untuk mengajar.
Setelah konflik, pelaksanaan KBM tidak normal. Sesuai pantau setiap hari hanya dua orang yang datang, padahal terdapat 17 mata pelajaran.
"KBM tidak normal karna hanya ada dua orang guru yang mengajar sedangkan lainnya tidak hadir. Mungkin mereka masih terpengaruh dengan mantan kepala sekolah",ujarnya.Terkait guru guru yang tidak loyal dan tidak masuk sekolah, kedepan akan diganti.
Ia berharap mantan kepala sekolah, Potifar Pinis segera menyelesaikan masalah internal dengan yayasan sehingga tidak korbankan siswa.Dirinya akan berkoordinasi denganantor agama terkait persoalan tersebut.
Posting Komentar