Dindik Bangka Tengah Belum Izinkan PTM Normal, Iskandar: Semoga Kasus Covid-19 Terus Menurunan

Daftar Isi
Bangka Tengah,indometro.id-- Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangka Tengah, Povsini Kepulauan Bangka Belitung (Babel) belakangan ini kian melandai.

Tak hanya itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Bangka Tengah pun turun ke level II.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah hingga Senin, (25/10/2021) jumlah kasus aktif positif Covid-19 di wilayahnya masih terdata 10 orang.

Kepala Dinas Pendidikan ( Dindik ) Bangka Tengah, Iskandar menuturkan, meski kasus covid-19 menurun pihaknya masih belum mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) ini dilangsungkan secara normal kembali.

Hal ini sesuai dengan instruksi mendagri dan mengingat status PPKM masih berada di level II.

"Saat ini memang kita berada di level II, tetapi tetap meski sudah turun dan kasus Covid-19 melandai, sejauh ini kita belum ada wacana dan belum berani memberi izin untuk melaksanakan PTM ini secara normal, dan kita tetap menunggu perkembangan dari kemeterian karena memang sampai saat ini penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap dijalankan," ungkap Iskandar, Selasa (26/10/2021).

Menurut Iskandar, selama pelaksanaan PTM terbatas digelar di Bangka Tengah, pihaknya pun telah melakukan evaluasi dan tidak menemukan kendala, baik dari guru, siswa atau orangtua, serta perlengkapan sarana ataupun prasarana pendukung selama Covid-19.

"Sampai saat ini sejak pelaksanaan PTM terbatas digelar, mulai dari tingkat SD hingga SMP di wilayah kita (Bangka Tengah-red) tidak ada laporan apapun, baik dari guru, siswa, ataupun orangtua. Bahkan dari segi prokes pun jauh sebelum PTM terbatas ini dimulai kita sudah siapkan, dan apabila habis mereka juga bisa mengajukan kebutuhan perlengkapan prokes ini dari dana BOS," jelas Iskandar.

Iskandar mengungkapkan, pada pelaksanaan PTM terbatas pihaknya tidak mengejar target ketercapaian kurikulum, tetapi mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik.

Bahkan dalam pelaksanaan PTM terbatas, proses pembelajaran antar siswa/i ditentukan langsung oleh pihak sekolah yang bersangkutan, dengan syarat satuan pendidikan wajib memastikan kesiapan sarana dan prasarana, dan sudah berkoordinasi langsung dengan tim gugus Covid-19.

"Untuk ketercapaian kurikulum kita tidak ada target, karena memang kondisi saat ini kita lebih fokus kesehatan dan keselamatan peserta didik, namun tetap materi yang disampaikan tetap sesuai dengan kurikulum," tegas Iskandar.

Iskandar mengatakan, apabila ada siswa ataupun guru yang terkonfirmasi positif pihaknya pun akan memberhentikan secara sementara pelaksanaan PTM terbatas ini dengan kurun waktu kurang lebih satu minggu.

"Jadi sebagai antisipasi dan menekan kasus Covid-19 ini, maka kita sudah koordinasi dengan pihak sekolah agar pelaksanaan PTM ini dihentikan sementara dengan kurun waktu kurang lebih tujuh hari dengan tetap melihat kondisi yang ada," kata Iskandar.

"Harapan kita semoga kasus covid-19 ini terus menurunan hingga angka 0, sehingga pembelajaran tatap muka ini bisa segera dilakukan," harapnya.

Sementara itu, Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Bangka Belitung, Andi Budi Prayitno mengungkapkan, PTM di lembaga pendidikan ataupun sekolah perlu mendapat perhatian serius para pihak pemegang otoritas dan pengambil kebijakan.

Untuk itu penting keberadaan Satgas Covid-19 di sekolah terutama dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah dan memastikan terutama para pendidik serta para peserta didik telah memperoleh vaksin setidaknya dosis 1.

"Kesiapsiagaan terutama dalam melakukan tracing, testing, dan treatment ( 3T) yang agresif dan masif dalam merespon kasus Covid-19 merupakan kunci untuk mengendalikan kasus covid-19," kata Andi Budi Prayitno, Selasa ( 26/10/2021).

Tanpa itu, upaya dalam mengatasi pandemi ini terutama dalam mengendalikan Covid-19 tidak akan berhasil dan maksimal. 

"Kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19 menitikberatkan untuk mencegah peluang penularan Covid-19. Upaya yang bersifat dinamis ini selalu memperhatikan situasi dan kondisi terkini. Penurunan kasus positif menjadi target utama berbarengan dengan peningkatan kapasitas testing dan vaksinasi." ucapnya.


Posting Komentar



#
banner image