Lagu Legendaris " Di Sayidan " Shaggydog Tampilkan Versi Terbaru
Jakarta, Indometro.id -
Shaggydog hadirkan versi terbaru dari lagu legendarisnya
berjudul "Di Sayidan". Shaggydog menggandeng Puspa Jelita, grup seniman
orkes keroncong di Yogyakarta yang juga menjadi karya produktif Lilik
Sugiyarto, keyboardist Shaggydog.
Mengutip Antara, vokalis Shaggydog, Heru Wahyono dalam tayangan serial dokumenter
"Collabonation Road to Unity - Bersatu untuk Bangkit" bersama Kunto
Aji, Iga Massardi dan Sal Priadi, mengatakan lagu tersebut mulanya diciptakan
di Sayidan, sebuah tempat para personel Shaggydog sering berkumpul bersama.
"Di Yogyakarta, para seniman tradisional merupakan kelompok yang sangat
terdampak pandemi. Oleh karena itu, kami berharap dengan dibuatnya versi
keroncong dari lagu ‘Di Sayidan’, kami dapat bersinergi untuk menciptakan
sebuah karya dan juga energi baru sekaligus membantu para seniman tradisional
yang ada di Jogja, khususnya seniman keroncong," kata Heru, dikutip dari
keterangan pers, Selasa (19/10/2021).
Kunjungan Iga, Aji dan Sal dimulai dengan mendatangi Doggy House yang memajang
berbagai karya perjalanan Shaggydog yang telah berkarya selama 24 tahun.
Meski berbagai penghargaan telah diraih oleh Shaggydog, namun bagi mereka menjadi
sebuah band tidak melulu mengenai panggung pertunjukan.
Dikatakan Heru, Shaggydog merasa pandemi menjadi momentum yang tepat untuk
kembali melihat apa yang selama ini mereka kerjakan dan lakukan, serta belajar
untuk "berhenti sejenak".
Dirinya menyebut Shaggydog selalu berusaha untuk bermusyawarah dalam
menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi, termasuk bagaimana mereka
bersama-sama berusaha membantu orang-orang terdekatnya.
"Untuk membantu para crew, Shaggydog memberikan kesempatan pada mereka
untuk melakukan konser virtual dengan membawakan lagu Shaggydog. Hasil dari
penjualan tiket dari konser virtual tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh
crew Shaggydog dan crew band lain di Yogyakarta," tukasnya.
Shaggydog percaya bahwa mereka perlu dapat berkarya karena
lagu yang diciptakan bisa menjadi banyak hal, tidak hanya mampu memberikan
manfaat nyata bagi masyarakat setempat namun juga terus memberikan energi
positif untuk dapat bersama-sama bangkit dari situasi ini.
"Shaggydog bukan hanya sebuah unit musikal, namun juga memiliki dampak
sosial terhadap orang-orang di sekitarnya; melalui pembuatan label,
merchandise, hingga menciptakan kolaborasi penampilan," kata Iga Massardi.
"Ini tentunya sangat memiliki dampak positif ke roda perekonomian
orang-orang di sekitar yang tentunya sangat bermanfaat, khususnya di masa-masa
seperti saat ini," tukasnya.
Serial dokumenter dari IM3 Ooredoo itu juga menampilkan pertunjukan spesial
dari Iga, Kunto Aji, Sal Priadi bersama dengan Shaggydog.
(ANTARA)
Posting Komentar