Pemerintah Berkomitmen Melakukan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Jawa Timur, Indometro.id
Pemerintah
telah berkomitmen untuk melakukan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan
ekstrem melalui penambahan alokasi anggaran. Demi memastikan pencapaian sasaran
prioritas Pemerintah dalam menghilangkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024,
Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke salah satu provinsi
prioritas yakni Provinsi Jawa Timur, Kamis (30/09).
Pada kunjungan kerjanya tersebut, Wapres K.H Ma’ruf Amin
melakukan rapat kerja dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak beserta 5 Bupati yang wilayahnya menjadi
prioritas di tahun 2021.
Khusus
untuk 5 kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yang menjadi prioritas di tahun 2021
ini memiliki total jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 508.571 jiwa dengan
total jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 265.180 rumah tangga.
Kabupaten yang menjadi prioritas tersebut yakni Kabupaten Probolinggo,
Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten
Sumenep.
Tambahan
alokasi pendanaan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui bantuan
sosial tunai akan diberikan kepada lima kabupaten prioritas penanggulangan
kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Timur selama tiga bulan hingga akhir tahun
2021. Untuk dapat menjangkau sasaran yang tepat, yaitu kelompok masyarakat
miskin ekstrem di masing-masing kabupaten prioritas, diperlukan pemutakhiran data
Kelompok Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tunai tersebut. Sesuai dikutip dari laman ekon.go.id,
Sabtu (2/10/2021).
Wapres
mengapresiasi inisiatif dari Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota di Jawa
Timur dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang telah dilakukan selama ini.
Terutama beberapa program-program yang telah dilaksanakan seperti Program Jatim
Puspa, Pemberdayaan BumDes, Desa Berdaya, PKH Plus dan lainnya. Namun demikian
Wapres mengingatkan bahwa tetap diperlukan kerja ekstra keras untuk memastikan
pengentasan kemiskinan ekstrem dapat diwujudkan pada akhir tahun 2024.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan kelima kabupaten prioritas di
tahun 2021 tersebut perlu menentukan fokus prioritas dan sekaligus memfokuskan
sumber daya untuk mendorong percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem.
Masih dalam rangkaian kunjungan kerja bersama Wapres di Provinsi
Jawa Timur, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang hadir mewakili
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, turut meninjau
progres pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Safe n Lock Eco Industrial Park di
Sidoarjo. Kawasan ini rencananya akan menempati lahan seluas 148 hektar dari
alokasi total kawasan industri 410 hektar.
Kawasan tersebut diharapkan dapat menjadi Kawasan Industri
terintegrasi termasuk memfasilitasi laboratorium sertifikasi halal. Visi dari
penyiapan Kawasan Industri Halal adalah turut melibatkan Usaha Kecil Menengah
(UKM) dalam rantai pasok industri halal global.
Peninjauan dilanjutkan ke lokasi hasil olahan produk halal
Provinsi Jawa Timur dan juga dilakukan pelepasan ekspor produk halal berupa
aneka krupuk dan keripik ke Nagoya Jepang oleh Menteri Perindustrian Agus
Gumiwang Kartasasmita. (*)
Posting Komentar