Harga Sawit Anjlok
Daftar Isi
Palas, indometro.id -
Percepatan dan peningkatan perekonomian masyarakat dikhawatirkan akan merosot dan menurun hal ini diakibatkan hasil perkebunan masyarakat makin hari selalu menurun. Tandan Buah Segar kelapa sawit yang tiap saat harganya menurun harganya dan tidak sebanding dengan biaya perawatan bahkan untuk kebutuhan yang lain membuat masyarakat kecewa.
Perencanaan yang dicanangkan pemerintah untuk harga TBS kelapa sawit pada pekebun setelah surat yang dikeluarkan kementerian pertanian pada bulan juni senilai Rp 3000 perkilo gram belum tercapai sehingga banyak masyarakat berasumsi bahwa harga yang direncakan pemerintah hanya wacana dan sebagai pengalihan, selain itu pemerintah yang sudah kembali membuka ruang pada pengusaha eksfor CPO hingga saat ini belum menyentuh pada masyarakat bahkan bila diperbandingkan harga TBS kelapa sawit sebelum dibuka kran untuk eksfor CPO masih mencapai Rp 2000 lebih.
Salah satu warga Padang Lawas Halomoan Hasibuan Pekebun Kelapa Sawit saat dikonfirmasi media ini, sangat menyayangkan bahwa pemerintah membuka ruang untuk pengusaha kembali eksfor CPO dan ini bukan membantu masyarakat pada hal informasi yang saya dapatkan dibukanya eksfor CPO tujuaannya untuk dapat mensejahterakan masyarakat dengan harga TBS yang sesuai kebutuhan namun realitanya dilapangan tidak sesuai apa yang diharapkan saya berharap kepada pihak pemerintah untuk bisa kembali meninjau ulang kebijakan tersebut bila perlu tutup kembali eksfor CPO kalau begini kamipun masyarakat tidak sekecewa sekarang.
Dilain tempat pengepul/toke buah kelapa sawit Ramlan Hasibuan saat dikonfirmasi Selasa 21 /06 harga sawit kisaran 1300-1500 turun kisaran 250-300 dan setiap hari penurunan harga selalu ada saya sebagai pengepul sulit memperidiksi harganya berpa turun tiap hari dan ini pak masih ada buah belum diantar sekitar 4 ton dan ini sudah rugi harapan saya kepada pemerintah dan pengusaha dapat memberikan angin segar kepada kita untuk bisa kembali harga yang normal kisaran Rp 3000.
Pantauan media ini dilapangan sejumlah perkebunan kelapa sawit masyarakat sudah mulai banyak enggan merawat karna paktor kekurangan biaya termasuk racun rumput, pupuk melonjak tinggi sehingga tidak sebanding.
(Bs)
Posting Komentar