Kader Golkar Rudolfus Jack Paskalis : Kritikan Haris Pertama Ditujukan untuk Menko Bukan untuk Golkar
Daftar Isi
Jakarta, Indometro.id - Pernyataan Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama di acara pelantikan pengurus DPP KNPI di Jogjakarta Sabtu (23/06) malam menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Salah satu kader Golkar yang pernah menjadi Ketua Umum Sahabat Muda Airlangga Hartanto (SMART), Rudolfus Jack Paskalis mengatakan, orasi politik
Haris Pertama yang berisi ajakan untuk melawan kebijakan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto yang saat ini viral di kalangan pemuda dan masyarakat, terutama di kalangan internal Partai Golkar, adalah bentuk sikap dari reaksi sosial kontrol dalam kritik kebangsaan secara situasional terhadap lembaga negara.
"Apa yang disampaikan oleh Bung Haris soal ajakan untuk melawan segala kebijakan Menko Perekonomian RI sebagai sebuah bentuk fungsi kontrol Bung Haris sebagai Ketum DPP KNPI terhadap segala kebijakan pemerintah, termasuk bidang ekonomi yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat atau belum sesuai keinginan masyarakat," ujar Rudolfus Jack Paskalis.Rabu (27/7).
Lebih lanjut Rudolfus mengatakan, disamping hal tersebut DPP KNPI yang juga merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana pemuda adalah salah satu kelompok strategis yang selalu menjadi pelopor perubahan sosial politik bangsa ini, mempunyai karakter sebagai sosial kontrol bagi seluruh kebijakan pemerintah yang tidak populis (tidak berpihak kepada rakyat).
"Sehingga apa yg disampaikan oleh Bung Haris atau yang dikritisi Bung Haris adalah soal substansi kebijakan -nya, bukan personality individu Menko nya," ungkapnya.
Masih menurutnya, pernyataan Haris Pertama tersebut membuat sebagian kelompok atau individu dalam tubuh Partai Golkar bereaksi keras. Namun menurutnya hal tersebut adalah hal yang wajar, sebagai respon spontan para kader Partai Golkar itu sendiri.
"Soal respon elemen partai Golkar, saya ingin sampaikan juga perspektif yang berbeda. Apa yang disampaikan oleh Bung Haris sama sekali tidak menyinggung nama atau martabat Partai Golkar, dimana tidak ada sebutan Pak Menko sebagai Ketum Partai Golkar secara eksplisit. Sehingga menurut saya sangatlah terlalu berlebihan kalau kemudian statemen Bung Haris dianggap merusak atau menghina Ketum Partai Golkar," jelasnya.
Justru dengan adanya pernyataan Haris Pertama, kata Rudolfus, seharusnya membuat seluruh insan dan kader Partai Golkar melakukan Introspeksi ke dalam, bahwa masih banyak tugas pembangunan yg harus diselesaikan oleh Airlangga Hartanto selaku Menko yang merupakan Ketum Partai Golkar.
Sehingga menurutnya, diharapkan untuk kedepannya ada kebijakan perbaikan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Pesan saya, statemen Bung Haris harus bisa menjadi masukan dan evaluasi Partai Golkar, bahwa masih ada tugas-tugas yang belum selesai untuk dilaksanakan serta untuk segera berbenah diri secara matang dan berkualitas menghadapi Pemilu 2024, sehingga Partai Golkar bisa menjadi pemenang pada Pemilu 2024 yang akan datang," ungkapnya.
Selain itu, kata Rudolfus, para kader Partai Golkar harus berani mengatakan kepada publik, bahwa Partai Golkar adalah partai yang tidak alergi terhadap kritik apapun, selama kritik tersebut untuk kebaikan bersama." tandasnya. (Red).
Posting Komentar