Fatayat NU dan Rutgers Indonesia Serta Dinas Sosial Bersinergi Ciptakan Kabupaten Layak Anak
Untuk mencapai Kabupaten Layak Anak (KLA) di Bondowoso pada tahun 2023, Pemkab Bondowoso bekerjasama dengan Rutgers Indonesia, Tanoker Jember, Fatayat NU melakukan Lokakarya Stakeholder yang dihadiri para generasi muda Bondowoso di Hotel Ijen Bondowoso, Senin siang (12/12).
Diharapkan di Bondowoso terbebas dari pernikahan dini, kekerasan anak, kekerasan seksual anak dan kehamilan tidak dikehendaki (TDK). Ada empat desa yang dijadikan pilot project untuk mencapai kabupaten layak anak, yakni desa Sumbersari dan desa Suco Lor yang keduanya masuk wilayah kecamatan Maesan dan Desa Gubrih dan Desa Ampelan yang masuk wilayah Kecamatan Wringin.
Di empat desa itu, Rutgers Indonesia, Tanoker, Fatayat NU, Dinas Sosial P3AKB Bondowoso membina para anak muda menjadi agen perubahan (agent of change) untuk melakukan sosialisasi terkait pencegahan pernikahan dini di desa desa yang menjadi pilot project.
Nurhadi SAg dari Rutgers Indonesia mengatakan ia bekerjasama dengan Tanoker Jember, Dinas Sosial untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak, pernikahan dini, kekerasan seksual, untuk mencapai status kabupaten layak anak di Bondowoso pada 2023. "Program kegiatan ini bisa terintegrasi dengan Pemkab Bondowoso, hingga ke kecamatan dan desa untuk pencegahan perkawinan remaja, " katanya.
Bahkan anak anak muda yang menjadi agen perubahan yang ada di empat desa itu sudah berkomitmen untuk tunangan atau nikah di usia minimal 21 tahun agar menjadi contoh anak anak muda di desa nya.
Sementara itu, Nur Diana Kholidah atau Ning Din dari Fatayat NU Bondowoso mengatakan kegiatan ini merupakan lintas sektoral. "Jadi untuk mencapai kabupaten layak anak, kami bekerja sama dari tingkat kabupaten hingga desa. Juga ada dari Forum Anak, Fatayat
NU, Power to Youth, Rutgers Indonesia, Dinas Sosial, " Katanya.
Dan mereka ini fokus mencetak para kader anak muda untuk melakukan sosialisasi di empat desa untuk mencegah perkawinan anak. Dan dengan adaya kegiatan jejaring ini di empat desa bisa memberi efek besar kepada Bondowoso untuk mencegah perkawinan usia dini,k ekerasan seksual anak, dan lainnya. Dan anak anak itu me jadi pelopor dari agen of change. Apalagi sudah ada ada mou antara bupati dan direktur Rutgers Indonesia.
Kadis Sosial P3AKB Anisatul Hamidah mengapresiasi ke Fatayat NU dan Rutgers Indonesia, serta Tanoker yang berupaya serius menekan angka pernikahan dini di Bondowoso serta pencegahan kekerasan seksual anak."Semoga anak anak kita bisa berdaya dan memaksimalkan prestasi nya, "katanya.
(eko/AR).
Posting Komentar