Hebat..,Trotoar Seumur Jagung Anggaran 3M di Kabupaten OKI, Sudah Rusak
OKI, Indometro.id-
Pembangunan trotoar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Kualitas pembangunanya sepertinya patut dipertanyakan, serta perlu dan harus ditinjau langsung ke lapangan oleh pihak terkait dan berwenang dari provinsi maupun pusat.
Pasalnya, bangunan trotoar yang menggunakan dana APBD, bahkan ada yang nilai pagu paket proyeknya hingga menyentuh hingga 3 M tersebut, tidak bertahan lama. Sehingga mutu ataupun kualitas pengerjaanya menarik perhatian serta menjadi tanda tanya warga/masyarakat.
" Katanya membangun dari desa, membangun trotoar saja masih banyak yang rusak. Kami sebagai warga/masyarakat ini wajar saja kalau mempertanyakan mutu atau kualitas pengerjaan proyek pembangunan sarana publik di Kabupaten OKI ini. Karena pemerintah membangun itukan, untuk bisa dinikmati bersama oleh masyarakatnya, bukan setelah dibangun tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat akibat adanya kerusakan dimana mana, " aku Ahmad warga sekitar yang sempat melintas.
Seperti halnya belum lama ini, lanjut dia, proyek pembangunan trotoar di Jalan Letnan Darna Jambi , yang juga kawasan dinas dinas Pemkab OKI. Trotoar itu ditata ulang pada tahun 2022 ini, menggunakan APBD dengan nilai pagu paket proyek yang besar yaitu Rp 3.990.580.000, bahkan sempat amblas dan rusak.
" Memang proyek itu masih dalam masa pemeliharaan, sehingga sempat diperbaiki. Namun, selama perbaikan itu tidak maksimal, maka selama itu juga bangunan trotoar itu akan cepat rusak lagi. Lihat saja mutu perbaikannya masih terlihat asal saja tidak tersusun rapi. Belum lagi kualitas cat yang digunakan, karena terlihat warna cat dipinggiran trotoar telah pudar semua," jelasnya
Apalagi trotoar itu, lanjutnya, baru ditata ulang atau direkontruksi bangunanya belum genap setahun. Pejalan kaki yang kerap menggunakan trotoar di kawasan tersebut mengeluh dengan kondisi ruas trotoar bila ada yang rusak.
Hasan, salah satu warga lainnya yang saat itu melintas kawasan trotoar mengatakan rekontruksi trotoar itu terbilang baru. Kondisi trotoar yang rusak bisa membahayakan pengguna jalan.
"Bukannya bahaya itu buat para pejalan kaki apalagi untuk penyandang disabilitas, biasanya ada jalur khusus difabel. Kalau dilihat dari kerusakanya, mungkin
rekontruksi trotoar tidak dilakukan dengan optimal sehingga cepat rusak dan ambles," ujarnya
Menurutnya, penataan ulang trotoar itu hanya membuang-buang anggaran. Apalagi, dengan pengerjaan yang terbilang masih baru, belum setahun.
“Yah kalau rusak begini kan kesannya mubazir. Seharusnya kan kita sebagai masyarakat dapat menikmati fasilitas yang layak, bukan rusak begini,” jelasnya.
Melihat kualitas pekerjaan yang buruk tersebut, Pemerintah Kabupaten OKI, melalui dinas terkaitnya diminta harus berikan teguran keras kepada rekanan yang bekerja asal jadi. Karena terindikasi tidak pedulikan mutu pekerjaan sesuai perencanaan dan petunjuk teknis yang dibuat oleh pemerintah.
Sementara, saat awak media ini hendak mengkonfirmasi perihal tersebut. Alimin, pihak rekanan yang diduga memborong proyek trotoar di kawasan Jalan Letnan Darna Jambi itu, tidak bisa ditemui.
Namun, melalui stafnya saat menghubungi Alimin melalui via telepon. Mengatakan kalau Alimin tidak bisa ditemui, lain waktu saja, pungkasnya (tim)
Posting Komentar