Kontribusi Petani Di Kota Tebing Tinggi
Oleh : Eddy Hartono
Menjelang akhir tahun 2022 menuju tahun 2023,realita dan kenyataan yang terjadi di sepanjang tahun tersebut harus menjadi bahan evaluasi,intropeksi,agar ke depan mampu mendapatkan solusi sebagai langkah-langkah menuju arah lebih baik.Tak bisa dipungkiri,kondisi perekonomian di tahun 2022 berimplikasi terhadap daya beli masyarakat khususnya pada golongan kurang mampu/miskin.Dampak pandemi covid-19,ditambah lagi naiknya harga BBM berimplikasi terhadap daya beli masyarakat,kenaikan harga BBM menyebabkan terjadinya kenaikan harga pada harga kebutuhan lainnya.
Oleh sebab itu,pemanfaatan dan pengelolaan lahan-lahan untuk dijadikan sumber rezeki merupakan suatu upaya sangat bagus.Strategi mengelola lahan untuk dijadikan lahan pertanian atau ladang komoditi padi,sayur-sayuran maupun untuk areal tambak/kolam ikan akan memunculkan "etos kerja" dibarengi kreatifitas.Ada rasa memelihara lingkungan hidup akan muncul memberikan nuansa pengabdian pada banyak hal.
Karakteristik asli kultur leluhur dalam mencari rezeki menggunakan lahan-lahan akan tetap lestari,apalagi hasil-hasil pertanian adalah bahan makanan dalam kehidupan sehari-hari.Kemajuan maupun perkembangan apapun di dunia di segmen iptek serta tehnologi atau infrastruktur,namun setiap manusia tetap membutuhkan makan dan minum.
Para petani memegang peranan penting plus strategis dalam pemenuhan ketersediaan kebutuhan pangan rakyat.Konstribusi petani untuk memasok hasil kerja kerasnya berupa padi,sayur-sayuran,buah-buahan patut diberi apresiasi positif dan acungan jempol.Walaupun di bawah sinar matahari atau hujan,mereka dengan alotnya mengumbar pikiran serta tenaga berusaha menyelesaikan pekerjaannya mengelola lahan dan mengurus tanaman sebagai bahan pokok masyarakat untuk penyediaan menu makan.
Sektor dunia kehidupan para petani merupakan satu contoh berbekal skill menjalani proses dinamika hidup.Tetap bertahan pada skill dalam pengabdian mencapai kucuran rezeki dari Tuhan.
Posting Komentar