Pelaku Penusukan di Basirih Banjarmasin, Menyerahkan Diri
Setelah mendapat informasi dugaan pelaku penusukan yang menewaskan sopir truk bernama Madi (35), tim dari Satreskrim Polresta Banjarmasin dan buser Polsek Banjarmasin Selatan langsung bergerak.
Berkat pendekatan kepada pihak keluarga terduga pelaku penusukan, akhirnya AI (40) menyerahkan diri ke Polsek pada Sabtu (17/12/2022) sekira pukul 00.00 Wita.
Sementara itu, penusukan oleh AI kepada korban dipicu terpal penutup truk milik sang pelaku.
"Pada saat mengantre BBM itu, pelaku yang juga sopir truk menanyakan tentang terpal penutup truknya yang sobek kepada korban," terang Kapolsek.
Merasa tersinggung dengan pertanyaan yang seolah menuding tersebut, Madi mendorong tubuh AI.
Spontan pria yang tinggal di kawasan Mantuil, Pulau Bromo, Banjarmasin Selatan itu mencabut pisau yang ia selipkan di pinggang.
AI langsung menusukkan pisau itu ke perut korban sebanyak satu kali.
Madi yang tidak dapat menghindar langsung tersungkur ke tanah akibat luka tusukan itu.
Pelaku panik usai melukai korban dan langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.
Kakak Madi yakni Ato menyampaikan, sang adik tak tertolong meski sudah dilarikan ke rumah sakit.
Ato sendiri tidak mengetahui kejadian perkelahian antara Madi dan pelaku lantaran ia saat itu berada dalam truk.
Madi pamit keluar untuk mengecek truk antrian BBM di depannya sementara Ato diminta tinggal di dalam truk karena ada barang berharga di dalamnya.
Selang sekitar 20 menit berlalu, Ato diberitahu seseorang bahwa sang adik sudah tersungkur bersimbah darah di tanah.
Bergegas Ato mendekati Madi yang dia lihat dalam kondisi sangat parah. Usus pria yang tinggal di Jalan Handil Paling, Kelayan Timur itu sudah terburai.
Ato sendiri bingung, harus meminta tolong pada siapa lantaran orang-orang di sana tak ada yang berani mendekat.
Dia pun reflek memasukkan usus Madi yang terburai itu ke dalam perut dan mencoba menutup luka sang adik dengan tangannya.
Tubuh Madi yang kian lemah dia sandarkan di tubuhnya.
"Waktu itu saya tahu dia masih ada (hidup)," ucap Ato ditemui di rumah sakit.
Sekitar 30 menit menunggu tanpa bisa berbuat banyak, akhirnya bantuan datang. Relawan emergency langsung mengevakuasi Madi ke IGD RSUD Ulin.
Sayangnya, belum sempat tiba di rumah sakit, pria itu menghembuskan napas terakhirnya.
Madi sendiri diketahui adalah seorang pekerja serabutan yang memiliki satu orang anak. Ia juga meninggalkan seorang istri yang saat ini sedang mengandung 8 bulan.
Esitor:Amat
Sumber: (Banjarmasinpost.co.id)
Posting Komentar