Terima Fee Penjualan Buku, K3S Pardasuka Dipersoalkan

Daftar Isi
Pringsewu, indometro.id - Penjualan buku oleh penerbit yang difasilitasi oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) kecamatan Pardasuka kabupaten Pringsewu diduga ada fee dan terindikasi markup.

Marsodik K3S Kecamatan Pardasuka kepada awak media mengatakan bahwa dirinya sudah pensiun sejak bulan Februari 2023.

"Urusan buku sudah saya serahkan kepada kepala sekolah Masing-masing mas", kilah Marsodik. 

Menurut salah seorang kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya mengakui dan membenarkan kalau pihaknya mendapat fee dari penjualan buku.

"Dari penerbit ya dapatlah (tanpa menyebutkan besaran fee yang didapat), tidak ditetapkan berapa persennya", ungkapnya.

Dijelaskan, kebutuhan buku disesuaikan dengan jumlah murid didalam kelas. Kami sedang melakukan pemesanan buku reguler atau buku penerbit dan buku kurikulum merdeka. 

"Setiap tahun tidak berganti-ganti bukunya, terkait pilihan penerbit disesuaikan permintaan guru kelas, penerbit mana yang cocok", tambahnya.

Terkait fee penjualan buku diakui kepala sekolah pihaknya mempergunakan hasilnya untuk menutupi kebutuhan dan keperluan sekolah.

"Kalau ada bola lampu putus atau beli kabel listrik, yang tidak bisa ditampung lewat dana BOS memakai kwitansi, rusak ember, kan banyak kebutuhan lainnya. ucapnya.

Beredarnya isu dugaan lmarkup dan belanja fiktif, kepala sekolah membantah keras, "Kalau ada yang markup tak taulah kita. Kayaknya oknum kepala sekolah SD dan SMP Se Kabupaten Pringsewu sama kalau masalah buku", tuturnya. (NH)

Posting Komentar



banner image