Dampingi Outbound MKKS SMA, Enam Pesan Kacabdisdik Aceh Utara

Daftar Isi


Aceh Utara,Indometro.id - 

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara Drs. Ahmad Yamani, M.Pd mengajak kerjasama Kepala SMA Aceh Utara memperkuat Kinerja pengelolaan sekolah. Hal ini disampaikan kepada semua Kepala SMA ketika  Outbound di Gunung Salak kecamatan Nisam Antara Minggu (18/6/2023).


Kegiatan Outbound sekaligus Rakor MKKS, bertujuan menindaklanti hasil Rapat MKKS Propinsi di Banda Aceh sebelumnya. Selain dihadiri  Kacabdin dan beberapa jajarannya juga ikut dipantau Plh. Kadisdik Aceh Dr. Asbaruddin, STP,M.M,. M.Eng.


Sebelum Outbound berlangsung, kacabdin Aceh Utara ikut menyampaikan beberapa pesan terkait penguatan kinerja kepala sekolah. 


Pertama, Kacabdin mengajak kepala sekolah untuk terus berinovasi, berkreasi, serta  memperkuat kompetensi guna mempercepat realisasi visi misi sekolah. Upayakan sekolah dapat  berkembang dan melahirkan calon intelektual bermutu. Buat perencanaan sesuai kebutuhan sekolah dengan melibatkan Tim Penjaminam Mutu.



"Mustahil sebuah sekolah sukses jika hanya kepala sekolah bekerja sendirian tanpa melibatkan semua unsur seperti guru, tendik, orang tua, peserta didik, dan komite sekolah. Ajak mereka menyusun program sekolah dimulai dari meramu visi misi, lalu eksekusi bersama", pesan Kacabdin.


Kedua, semua sarana/prasarana sekolah harus digunakan secara maksimal untuk mendukung PBM. Sarana laboratorium yang dibeli atau bantuan langsung pemerintah jangan sampai terbengkalai hingga rusak tak terpakai. Pastikan semua guru mampu menggunakannya. Andaipun ada guru yang tidak memiliki komptensi terkait hal itu, segera beri pelatihan hingga mereka mampu. 


Jangan biarkan ruang lab dipenuhi jaring laba - laba, kotor tak terurus. Hindari alat dan bahan di lab usang atau  hilang fungsi karena tak pernah digunakan. Padahal berbagai isntrumen itu ada yang harganya ratusan juta.



"Pelatihan guru tentang penggunaan laboratorium bisa dengan cara memanfaatkan  tenaga ahli internal berbentuk tutor sebaya. Kalaupun tak ada di sekolah, bapak ibu dapat mengundang narasumber khusus dari sekolah sekitar atau bekerjasama  dengan Universitas", himbau Yamani.


Tidak hanya penggunaan laboratorium  sebagai pendukung pengasahan psikomotorik siswa, buku - buku pustaka juga pastikan terpakai tidak hanya jadi barang pajangan. Lebih parah lagi ada buku yang belum tersentuh setelah dibeli, katanya.


Ketiga, Ahmad Yamani berharap sekolah mendata siswa rentan putus sekolah. Lakukan  pendeteksian hal penyebab, tangani segera, bila perlu lakukan tindakan seperti home visit agar ketemu akar masalahnya.


"Jangan mengeluarkan siswa dari sekolah sebelum ada usaha pencegahan maksimal. Tangani serius, Lengkapi dokumen lengkap yang sanggup dipertanggung jawabkan sebelum tindakan diambil", pesan Bapak Ahmad Yamani.


Kelima, jaga lingkungan sekolah selalu bersih dengan taman tertata rapi. Kepala sekolah jangan sampai terkalahkan hewan - hewan ternak atau ilalang pengganggu. Upayakan bunga, pohon dapat tumbuh dan terawat. Jadikan wajah sekolah indah dipandang dari luar dan nyaman ketika masuk ke dalam. Budayakan tidak ada coretan dinding dan mobiler sekolah seperti meja kursi.


Terakhir, jaga kekompakan antar sesama kepala sekolah, jangan terkotak - kotak, hindari perselisihan. Jika kompak seberat apapun masalah akan terselesaikan. Tidak ada manusia yang sempurna, namun bila saling berkolaborasi dan saling berbagi setiap kekurangan akan saling tertutup.


 Jangan ada ego apalagi saling sikut diantara teman, kelebihan masing masing harus dimanfaatkan menjadi energi positif. Gunakan energi itu untuk memaksimalkan kinerja bapak ibu dalam menyukseskan program sekolah sehingga hasilnya maksimal.



Posting Komentar



banner image