Elok Riskiyah "Seandainya Tidak Terikat Sekolah Penggerak, Saya Lamar SMPN 2 Bondowoso Kepada Bapak Kadis"

Daftar Isi


Bonddowoso - indometro.id.

Singkat, itu yang terjadi, tapi berkesan itu yang dirasakan, Elok Riskiyah menjadi PLT di SMPN 2 BONDOWOSO dengan SK tertanggal 1 Juni 2023 dan Tanggal 24 Juni 2023 pisah kenang dengan SMPN 2 BONDOWOSO di Riverside Homestay D’Garden Café n Resto, 


karena KS Definitif Bapak Ismail, S.Pd telah dilantik pada Tgl 15 Juni 2023 dengan SKMT Tgl 1 Juli 2023. 

SMPN 2 Bondowoso bagi saya bagai sinopsis pada sebuah buku, begitulah Elok mengawali sambutannya, 


"Tatkala seseorang akan membeli buku, baik Novel, buku motivasi, buku religi, pasti akan membaca synopsisnya, orang akan jadi beli buku atau tidak jadi beli buku juga karena synopsis yang dibacanya" ucapnya,


"SMPN 2 Bondowoso adalah synopsis dari perjalanan karir saya sebagai Kepala sekolah, "Sambung Elok, Mengapa demikian ? Karena Kompetensi Kepala Sekolah diantaranya Kompetensi Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Sosial, serta leadership benar-benar teruji di SMPN 2 Bondowoso ini dalam waktu yang singkat, " lanjut dia


disamping itu pula akuntabilitas keuangan khususnya dana BOS, juga harus benar-benar diterapkan di SMPN 2 Bondowoso, dan sangat berkesan, itu yang Elok rasakan, 


banyak ilmu yang saya peroleh di SMPN 2 Bondowoso, saat Elok harus mengampu 2 sekolah besar yaitu SMPN 3 dan SMPN 2 Bondowoso, yang bagi Elok memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, 


"kalau boleh saya mengandai, SMPN 3 Bondowoso bagaikan sebuah keraton dan saya sebagai ratunya, bagaimana karakter Keraton ? Keraton dengan Ratu, penasehat, dan seluruh puggawanya akan berupaya untuk mengamankan teritorial kekuasaan Keratonnya agar tidak diserang oleh musuh, semua bersatu padu, kompak, selaras dan berkolaborasi untuk mempertahankannya, seperti yang dipertahankan oleh SMPN 3 Bondowoso, yaitu prestasi, dedikasi, kekompakan, kebersamaan dan kepercayaan masyarakat khususnya wali murid, lanjutnya.


Sedangkan SMPN 2 Bondowoso, berkarakter seperti di medan perang, bukan saya berperang dengan para guru/TU bukan kata Elok, justru saya dan Guru/TU dan karyawan di SMPN 2 Bondowoso berkolaborasi dan berkreasi untuk menggali potensi SMPN 2 Bondowoso dalam waktu yang singkat. Ibarat di medan perang saya panglimanya, dan para guru/TU ada yang berperan sebagai pasukan berkuda, pasukan memanah, pasukan tombak, penasehat, dan pengatur strategi, jujur jati diri saya dan karakter saya adalah karakter Panglima medan perang, kata Elok sambil tersenyum, 


"dan kebetulan kata elok, karakter Guru/TU SMPN 2 Bondowoso itu hampir sama dengan karakter saya, Chemistrinya dapat. Sehingga inilah yang membuat saya “ngeklik” dengan guru SMPN 2 Bondowoso walaupun dalam waktu singkat, sepertinya Guru/TU SMPN 2 Bondowoso, rindu pemimpin yang berkarakter seperti saya dan sayapun senang dengan guru/TU yang berkarakter seperti itu, karena adrenalin saya, keberanian saya, dan langkah-langkah startegis saya teruji di SMPN 2 Bondowoso, kalau seandainya tidak terikat dengan aturan Sekolah Penggerak, saya akan melamar SMPN 2 Bondowoso kepada Bapak Kadis, ungkap elok sambil tersenyum, dan muka berbinar-binar. 


Apakah sudah tidak sayang terhadap SMPN 3 Bondowoso ? dengan tegas Elok berkata, hati saya tidak pernah berubah untuk SMPN 3 Bondowoso, saya tetap sayang terhadap SMPN 3, saya juga terkesan dengan SMPN 3, tapi siapapun KS nya asalkan kreatif, inovatif dan berprestasi SMPN 3 Bondowoso akan dengan tangan terbuka menerimanya,beda dengan SMPN 2 Bondowoso, bukan hanya kreatif, inovatif dan berprestasi yang diharapkan oleh guru/TU SMPN 2 Bondowoso, tapi KS yang memiliki kemampuan managemen yang maksimal, ini hanya didapat dari pengalaman bukan hanya teori, KS di SMPN 2 Bondowoso harus memiliki pengalaman yang banyak dalam mengelola sekolah, harus sudah menghadapi berbagai karakter dan ciri khas personilnya, dan itu hanya didapat kalau KS itu sudah berpengalaman di 3, 4 sekolah atau bahkan lebih. Tidak harus yang senior, yang yunior pun bisa asalkan kemampuan managementnya teruji dengan baik, karena kemampuan memanage personil maupun kegiatan bisa didapat juga di luar sekolah misalnya di berbagai organisasi, selanjutnya KS SMPN 2 Bondowoso harus memiliki backgraound yang kuat, baik secara social, budaya, dan politik, sehingga ia dapat mengoptimalkan potensi sekolah dengan baik, misalnya sekolah berdekatan dengan apa ? Apakah pertokoan, kantor pemerintahan, atau tempat ibadah, Inilah yang di lakukan Elok dengan mengundang orang tua sebelum menerima raport, mengajak orang tua untuk berdoa bersama di Masjid KH Hasyim Asyari. 


Elok yang memang sudah mengenal areal SMPN 2 Bondowoso, yang berdekatan dengan Masjid KH Hasyim Asyari, yang kebetulan Elok menjadi pengurusnya, dengan melakukan gebrakan tersebut, bersama Pak Ismail, S.Pd.


selanjutnya KS Devinitif memperkenalkan diri dihadapan para orang Tua, sedangkan Elok berkenalan sekaligus berpamitan, Elok juga menyampaikan harapan "siswa yang berbading lurus dengan harapan guru, bahwa jika ingin SMPN 2 Bondowoso ini kembali mengulang masa kejayaannya, maka orang tua harus sepenuh hati mendukung program sekolah, baik dukungan doa, tenaga, pemikiran dan juga dana, " kata Elok,


Di akhir acara Elok menyerahkan dokumen yang berisi harapan para guru/TU dan siswa-siswi SMPN 2 Bondowoso kepada Pak Ismail untuk ditindaklanjuti, yang memang di awal, tatkala Elok melangkahkan kakinya di SMPN 2 Bondowoso adalah mengakomodir keinginan dan harapan siswa, guru dan TU SMPN 2 Bondowoso. 


Analisa berikutnya yang dilakukan oleh Elok, selama 24 hari kepemimpinannya di SMPN 2 Bondowoso adalah, KS SMPN 2 Bondowoso harus memiliki finansial yang kuat, karena tuntutan para guru dan TU SMPN 2 Bondowoso harus transparan dan akuntabel dalam keuangan. 


tidak hanya di SMPN 2 Bondowoso yang harus begitu ? Lagi-lagi dengan tegas Elok mengatakan, tidak, di sekolah manapun keuangan lebih-lebih keuangan BOS harus dapat dipertanggung jawabkan secara akuntabel dan transaparan, jelas elok, 


Hanya saja kata elok, di SMPN 2 Bondowoso harus benar-benar transaparan dan akuntabel tanpa syarat, sehingga jika KS sudah kuat secara finasial maka KS akan berupaya mengelola keuangannya dengan transparan dan akuntabel bahkan harus rela berkorban mengeluarkan dana pribadinya untuk sekolah, dan itu hanya bisa dilakukan oleh KS yang kuat secara finansial, " jelasnya,


"Syarat berikutnya tentuanya KS harus memiliki kesehatan yang optimal baik jasmani maupun rohani, dan memiliki karakter yang kuat, mental yang tangguh, sehingga dapat menjadi role model bagi para guru dan TU nya, jika syarat-syarat tersebut terpenuhi sesuai keinginan dan harapan guru dan TUnya, saya yakin SMPN 2 Bondowoso jika bertemu dengan KS yang berkarakter seperti ini, dalam waktu singkat SMPN 2 Bondowoso akan mengulang sejarah kejayaannya seperti masa dulu, sambung elok.


Satu lagi kata Elok, bukan hanya KS nya yang harus sesuai dengan karakter mereka, tapi wakasek pun harus sesuai dengan karakter dan harapan KS, guru dan TU, tambahnya,


diketahui langkah yang Elok lakukan, di akhir masa PLT nya di SMPN 2 Bondowoso, Elok telah melakukan pemilihan secara demokrasi 2 wakaseknya, setiap guru dan TU diberi kesempatan oleh Elok untuk memilih wakaseknya, 


inilah merupakan keunikan SMPN 2 Bondowoso, yang belum pernah ditemui di sekolah manapun, menurut elok, 


Keunikan SMPN 2 Bondowoso ini bagi Elok bukan merupakan kelemahan apalagi ancaman, tapi justru keunikan SMPN 2 Bondowoso ini merupakan tantangan bahkan peluang, seperti yang tertera dalam analisis SWOT, 


Di akhir sambutannya Elok memberikan pesan yang dikutip dari Kyai hajar Dewantara, Jangan mendidik siswa/siswi dengan setengah hati, karena mereka telah datang ke kita dengan sepenuh hati, Tak lupa lagu penutup Elok dendangkan sebagai kenangan manis untuk SMPN 2 Bondowoso, “Jujurlah saja, aku tak mengapa, biar semua jelas tak berbeda, bila nanti aku kan harus pergi ku terima walau berat hati (Elok sedikit mengubah lirik lagu tersebut, yang lirik aslinya adalah sakit hati, tapi Elok tak pernah sakit hati walaupun hanya sebentar di SMPN 2 Bondowoso, karena bagi Elok, bukan kuantitas yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin, tapi kualitaslah penentu utama keberhasilan sebuah kepemimpinan). Elok menutup sambutannya denga diiringi tepukan yang membahana dan mengharu biru dari keluarga besar SMPN 2 Bondowoso. 


(eko/AR).

Posting Komentar



banner image