Idul Adha : Mengingat Kembali Kisah Teladan Nabi Ibrahim AS Beserta Anaknya Nabi Ismail AS
Matang Pineng, Indometro.Id- Darul Aman Aceh Timur Idul Adha mengingat Kembali Kisah Teladan Nabi Ibrahim AS Beserta Anaknya Nabi Ismail AS oleh Ustat fipi Zulfikar lc mh. (29/06/2023).
Dalam khotbahnya Idul Adha : Mengingat Kembali Kisah Teladan Nabi Ibrahim AS Beserta Anaknya Nabi Ismail AS
Dari sisi sejarah, perayaan Idul Adha ini membuat kita mengingat kembali kisah teladan Nabi Ibrahim AS beserta anaknya Nabi Ismail AS. Pada saat itu Allah SWT memerintah mereka untuk menempati sebuah lembah yang tandus, gersang, bahkan tak ada satupun pohon yang tumbuh di sekitarnya.
Lembah itu sepi dan sunyi. Tak ada seorangpun yang ada disana.
Perintah Allah SWT tersebut dijalankan Nabi Ibrahim AS sekeluarga dengan ikhlas dan penuh tawakkal. Hal ini diabadikan dalam Al-Quran yang berbunyi:
رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ
الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Artinya: “Ya Tuhan kami sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku disuatu lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman didekat rumahmu (Baitullah) yang dimuliakan. Ya Tuhan kami (sedemikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim: 37)
Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas, Siti Hajar dihadapkan dengan kondisi kehabisan air minum, yang menyebabkan dirinya tidak bisa menyusui Nabi Ismail AS.
Ia kemudian mencari air kesana kemari sambil berlari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali.tiba-tiba saja,
Allah SWT mengutus Malaikat Jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail pun memperoleh sumber kehidupan.Lembah yang mulanya gersang dan tandus itu, berubah drastis memiliki persediaan air yang melimpah ruah.
Hal itu menyebabkan manusia dari berbagai pelosok pun datang untuk memperoleh air yang ada di tempat tersebut, khususnya para pedagang. Lembah tersebut seketika menjadi populer di Kota Makkah
Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya pun mengelola kota dan masyarakat dengan sangat baik. Kota Makkah yang aman dan makmur itu dilukiskan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam Al-Quran, dengan bunyi:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
Artinya: Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)
Ayat tersebut menggambarkan bukti yang jelas bahwa Kota Makkah yang saat ini tampak di mata masyarakat dunia memiliki kemakmuran yang melimpah juga disebabkan oleh do'a Nabi Ibrahim AS.
Bahkan, jamaah haji dan umrah dari segala penjuru dunia pun mendapatkan fasilitas yang memadai di Kota Makkah tersebut.
Pada zaman Nabi Ibrahim AS juga, tak hanyaumat Islam saja yang dapat menikmati kemakmuran Kota Makkah, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT:
قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Artinya: “Dan kepada orang kafirpun, aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka. Dan itulah seburuk buruk tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah: 126)
Selain kemakmuran itu,Nabi Ibrahim AS diberikan perintah dan ujian paling berat untuk mengurbankan anaknyan.(RI)
Posting Komentar