Cegah Korban Pinjol, Polbeng Adakan Literasi di Desa Bantan Tua

Daftar Isi
Bantan, Indometro.id - Sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang mengusung tema "Literasi Perencanaan Keuangan Keluarga dan Waspada Investasi Ilegal" telah berhasil diselenggarakan dengan sukses oleh Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) bekerjasama dengan Organisasi PKK Desa Bantan Tua. 

Acara yang berlangsung pada Kamis, 20 Juli 2023 tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat desa tentang pentingnya perencanaan keuangan yang baik serta cara mengenali dan menghindari investasi ilegal yang berisiko tinggi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai kelompok usia dan latar belakang di Desa Bantan Tua. 

Dalam sambutan, Kepala Desa Bantan Tua, Dian Saputra, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Politeknik Negeri Bengkalis dan PKK dalam menyelenggarakan kegiatan literasi ini, yang diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam mengelola keuangan keluarga dengan bijak dan berhati-hati dengan produk-produk keuangan seperti Pinjo. 

Hadir dalam acara ini 3 orang dosen dari Politkeknik Negeri Bengkalis yaitu Ibu Nur Hazana, SE., M.Sc, Bpk. Fachroh Fiddin, SE., M.Ak dan Bpk. M Fuad Asrofillah, SE., MM.

Acara dimulai dengan Sambutan dari Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Ibu Nur Hazana, SE., M.Sc, dan dan dilanjutkan pemaparan materi tentang perencanaan keuangan keluarga oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Bengkalis. 

Dalam sambutannya Nur Hazana menyampaikan bahwa saat ini cukup banyak sekali masyarakat yang mendapatkan penawaran Pinjaman Online (Pinjol) melalui handphone dengan tawaran yang sangat menggiurkan yaitu proses yang cepat dan mudah. 

Bahkan tidak sedikit dari masyarakat tersebut yang tertarik untuk menggunakannya. Padahal jika dipelajari lebih teliti bahwa biaya bunga yang ditawarkan relatif cukup mahal dibandingkan dengan produk pinjaman keuangan lainnya seperti perbankan. Hal ini cukup serius untuk diperhatikan, karena banyak masyarakat mengeluhkan dirinya diteror karena tidak mampu membayar tagihan. 

Mereka yang awalnya hanya coba-coba menggunakan pinjol malah merasa terjebak dan dirugikan, karena teror dari petugas pinjol tidak hanya ditujukan kepada peminjam, namun juga keluarga dan kawan-kawan korban sehingga berdampak secara psikis dan berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Kondisi inilah yang menjadi awareness oleh para akademisi untuk memberikan Literasi Keuangan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli produk keuangan. 

Topik dan permasalahan tersebut dibahas secara mendalam oleh dosen Politeknik Negeri Bengkalis M. Fuad Asrofillah, SE., MM yang memiliki latar belakang aktif berkecimpung di Industri Keuangan sebelumnya. 

Dalam pemaparannya, beliau menyebutkan penyebab masih banyaknya masyarakat kita yang menjadi korban berbagai produk keuangan seperti korban pinjol, invetasi bodong dll, salah satunya yaitu masih relatif rendah dan kurang meratanya tingkat literasi keuangan di masyarakat. Hasil survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 yang diadakan oleh OJK mencatat bahwa tingkat Literasi Keuangan Masyarakat sebesar 49,68% berada jauh dibawah tingkat inklusi sebesar 85.10%. 

Adanya gap ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang membeli produk keuangan tanpa dibarengi oleh pengetahuan tentang produk keuangan tersebut. Kondisi inilah yang menuntut bahwa literasi keuangan menjadi salah satu hal yang sangat urgent untuk mengatasi permasalahan diatas dan ini bisa dimulai melalui keluarga. 

Dalam kegiatan tersebut, peserta antusias mengikuti presentasi yang menjelaskan tentang pentingnya menyusun perencanaan keuangan keluarga, menabung, berinvestasi dan mengelola utang secara bijaksana untuk mencapai kestabilan keuangan dalam jangka panjang. Pertanyaan dan diskusi pun bermunculan dari para peserta yang ingin lebih memahami strategi perencanaan keuangan yang tepat bagi keluarga mereka.

"Masyarakat harus bijak dan teliti dalam memilih investasi. Pastikan selalu mendapatkan informasi yang valid dan jangan tergiur oleh iming-iming keuntungan besar yang tidak realistis," tegas beliau.

Selama kegiatan berlangsung, suasana penuh antusiasme terlihat dari para peserta yang aktif mengikuti setiap sesi dan berdiskusi dengan para narasumber. Acara ini juga didukung oleh pihak desa dan perangkat lokal yang menyediakan tempat serta fasilitas yang nyaman bagi keberlangsungan kegiatan.

Ibu Anggit, salah satu peserta kegiatan, mengungkapkan kebahagiannya atas kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan keuangan yang selama ini masih menjadi hal baru baginya. 

"Saya sangat bersyukur karena acara ini memberi pencerahan bagi saya dan keluarga untuk lebih bijak mengelola keuangan dan menghindari risiko investasi yang tidak jelas," ujar Anggit dengan senyum bahagia.

Kepala Desa Bantan Tua, Bapak Dian Saputra, berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Bantan Tua dalam meningkatkan literasi keuangan dan kesadaran akan bahaya pinjol dan investasi ilegal. 

"Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat dan memberdayakan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan di era modern ini," ungkap Bapak Beliau.

Dengan berakhirnya acara literasi ini, diharapkan para peserta akan lebih memahami pentingnya perencanaan keuangan keluarga yang bijak serta memiliki kemampuan untuk mengenali produk keuangan beresiko dan ilegal yang berpotensi merugikan. Semoga pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat Desa Bantan Tua dapat mencapai masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.**

Posting Komentar



banner image