Gabungan Ormas/LSM serta Masyarakat Melayu Menuntut PHR Karna Limbah TTM dan Menolak perusahaan Asing yang ada dibumi Melayu.

Daftar Isi
Indometro.id, Duri - Beberapa LSM, Ormas, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan anak-kemanakan serta Masyarakat melayu Riau yang berdomisil di Desa Petani dan Desa Buluh Manis Kecamatan Bathin Solapan berunjuk rasa tadi pagi Kamis (07/03/2024) menuntut PHR dengan adanya Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM) yang sudah lama mereka mendiami daerah tersebut.

Terkait limbah ini yang dirasakan oleh masyarakat tersebut juga sudah pernah disampaikan kepada pihak PHR, namun sayang nya tak mendapatkan rekomendasi dari Pertaminan Hulu Rokan (PHR) untuk dilakukan pembersihan hingga saat ini.

Selain Terkait masalah limbah terkontaminasi, masyarakat Suku Melayu di kecamatan Bathin Solapan, juga meminta PHR agar menolak dan mempertimbangkan perusahaan-perusahaan asing yang masuk beroperasi di tanah adat melayu agar jangan mudah memberikan kontrak kerja perusahaan asing. "Karena Kalau sudah dipegang oleh perusahaan asing, maka masyarakat suku melayu yang menerima akibatnya dan kami masyarakat melayu Riau menuntut agar pihak PHR lebih peduli kepada masyarakat Riau. 

"Kami meminta kepada pihak PHR lebih peduli kepada masyarakat melayu Riau. Hampir puluhan tahun lama nya kami hanya melihat, mendengar dan memperhatikan dengan beroperasi nya sumur minyak di wilayah bumi lancang kuning. Anak kemanakan kami hanya mendapatkan limbah nya", ujar Saparudin Sape selaku kordinator lapangan.

Unjuk rasa yang dilaksanakan ini mendapat pengawalan dari pihak Kepolisian dan TNI. Juga hadir terihat beberapa LSM, Ormas, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan anak-kemanakan serta Lembaga ada melayu riau Kecamatan Bathin Solapan. 

Kemudian tak lama pihak Perwakilan Humas PHR Lutfi mendatangi para pengunjuk rasa yang hadir untuk melakukan mediasi kepada para massa, siap melakukan diskusi dan mediasi, namun ditempat yang berbeda. "Kami sangat-sangat berharap kepada para bapak serta datuk-datuk semua agar dapat menghadiri diskusi dan mediasi yang ditempat yang lebih nyaman" ungkapnya.

Atas Permintaan dan Keinginan dari tim manajemen PHR ini untuk melakukan mediasi dan diskusi ditempat yang nyaman disambut baik oleh masyarakat melayu. Aksi damai pun dapat dibubarkan secara tertib, aman dan damai. Maka Pihak Tim perwakilan Humas PHR dan para Pengunjuk rasa pun membubarkan diri secara tertib.


Laporan : firdaus (indometro.id)






 

Posting Komentar



#
banner image