Pendidikan STEM, Kini Saatnya Nagih Janji Kampanye Prabowo
Terlepas dari berbagai polemik, kini Prabowo telah resmi memenangi konstestasi lima tahunan itu berdasarkan putusan MK (22/4/2024), sekarang hanya menunggu dilantik 20 oktober mendatang. Selanjutnya rakyat boleh menagih janji-janji manis beliau yang menghipnotisnya selama kampanye pilpres tahun lalu.
Penintergrasian STEM dalam kurikulum pendidikan memberikan siswa landasan kuat dalam mengkontruksi kemampuan berfikir kritis, kreatif, problem solving, kerja sama tim.
Melalui pembelajaran STEM, siswa diajak untuk berfikir secara analitis, menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan inovasi yang terus berkembang.
Menghadapi kuatnya persaingan di revolusi
industri dan bonus demografi, dunia pendidikan tentu perlu terus dibekali
dengan keterampilan- dan kompetensi yang lebih advance karena
generasi bangsa atau peserta didik kita tidak cukup jika hanya dibekali oleh
pemahaman pengetahuan (kognitif). Mereka perlu didukung untuk memiliki keterampilan
berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi.
Bagaimana standard sekolah dalam menerapkan STEM? The National Academic Press (2011) dan Hanover Research (2012: 24) menyebutkan beberapa standard berikut agar sekolah bisa menjalankan metode STEM, yakni:
Pertama Kepala sekolah dan timnya harus menjadi penggerak perubahan. Kepala Sekolah dan tim harus bertindak strategis, berfokus pada pembelajaran, serta terbuka pada masukan dan ide orang lain dalam kepemimpinannya.
Kedua Guru dan karyawan profesional, yang memiliki kepercayaan dan nilai perubahan, kualitas pengembangan profesional yang berkelanjutan, dan kemampuan untuk bekerja bersama.
Ketiga Sekolah itu mampu merangkul peran serta orangtua yang mendukung program pengembangan sekolah.
Keempat Iklim belajar sekolah harus berpusat pada siswa.
kelima Penuntun pembelajaran yang mengatur pengorganisasian kurikulum yang
mengakomodasi perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Pengembangan guru tidak cukup hanya berharap dari bekal ilmu yang mereka terima dari universitas dan hanya sekedar berceramah kognitif di kelas. Para guru ini perlu dibekali dengan ketrampilan khusus terkait STEM. Guru-guru perlu dilengkapi dengan metode pembelajaran terbaru, termasuk project-based learning, penggunaan laboratorium, dan penggunaan teknologi untuk mengaktifkan pembelajaran. Mereka juga didorong untuk menjalankan pembelajaran yang berpusat pada siswa (aktive learning dan project), serta pembelajaran kolaboratif (sangat efektif dalam diskusi kelompok dan project).
Tantangan bagi guru adalah bagaimana menyatukan keempat bidang ini (STEM) dalam pengembangan proyek yang menarik bagi siswa. Kekuatan nyata dalam pengajaran STEM adalah koneksi antar bidang yang saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Ini adalah proses kreatif bagi para guru untuk merancang proyek-proyek yang benar-benar transdisipliner. Idealnya, proyek didasarkan pada masalah otentik untuk siswa di sekolah.
Saat ini di tengah berkembangnya teknologi yang semakin pesat,
pendidikan mengenai STEM sangat diperlukan karena semua industri dan bisnis
pasti akan berubah ke arah teknologi yang semakin canggih. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu, terutama di
bidang STEM pada khususnya.
Walaupun bukan untuk pekerjaan, memberikan pengajaran berbasis
STEM juga sangat baik untuk tumbuh kembang anak di masa depan. Ia akan terlatih
untuk berpikir logis, kreatif, dan disiplin dengan STEM. Pembiasaan ini akan
lebih mudah jika dilakukan sejak dini.
Keempat aspek dalam STEM memiliki manfaat yang berbeda untuk
melatih kepribadian anak.
Yang pertama, Science. Dalam ilmu ini, anak akan mendapatkan
ilmu-ilmu pengetahuan seputar hukum dan konsep yang berlaku di alam. Hal ini
sangat bagus untuk menambah wawasannya.
Kedua, Technology. Anak akan belajar untuk berorganisasi,
bersosialisasi dengan masyarakat, dan menggunakan kreativitas dalam mendesain
melalui ilmu ini. Dengan begitu, pemikiran yang kreatif dan jiwa sosial anak
akan semakin terlatih.
Ketiga, Engineering. Disini, anak akan belajar bagaimana cara
menyelesaikan masalah secara teratur. Dia juga akan terbiasa berpikir kritis
dalam hal ini.
Yang terakhir, Mathematics. Seperti yang sudah kita ketahui,
dengan matematika, anak akan dilatih banyak hal. Mulai dari memecahkan masalah,
teliti, sabar, berpikir logis, dan sebagainya. Dengan mempelajari hal ini, anak
akan lebih mudah menemukan solusi dari sudut pandang yang lain.
Dari keempat aspek tersebut, banyak sekali yang bisa dirasakan
manfaatnya oleh anak. Melatih kepribadian anak dengan STEM sejak dini merupakan
langkah awal kita untuk mempersiapkan masa depan yang baik untuknya.
Posting Komentar