Pendidikan STEM, Kini Saatnya Nagih Janji Kampanye Prabowo

Daftar Isi



Aceh Utara. Indometro. id -
 

Prabowo Subianto mengatakan pelajar RI harus dididik di bidang sains, teknologi, Engineering, dan matematika (STEM) untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat bersaing dan memecahkan masalah teknologi di Indonesia. "Kirim Pelajar ke Luar Negeri dan Bangun Pendidikan STEM untuk Bersaing," Pernyataan tersebut dikatakan Prabowo saat merespons pertanyaan terkait sub tema teknologi informasi di Debat Capres terakhir di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).

Terlepas dari berbagai polemik, kini Prabowo telah resmi memenangi konstestasi lima tahunan itu berdasarkan putusan MK (22/4/2024), sekarang  hanya menunggu dilantik 20 oktober mendatang. Selanjutnya rakyat boleh  menagih janji-janji manis beliau yang menghipnotisnya selama kampanye pilpres tahun lalu.


Salah satu janji beliau terkait Pendidikan STEM. "masalah teknologi selalu berurusan dengan sumber daya manusia. Kita sekarang harus  mendidik anak-anak kita di bidang science, technology, engineering, and mathematic. Ini sangat mutlak. Bagaimana kita bisa bersaing kalau kita tidak punya awaknya," kata prabowo saat itu.


Pendidikan sudah seharusnya memberdayakan manusia terutama generasi mendatang, Pendekatan STEM salah satu solusinya yang merupakan pendekatan pembelajaran interdisipiner. Pendekatan ini menekankan pada pengintegrasian ilmu pengetahuan dan teknologi dengan matematika dan rekayasa dalam konteks dunia nyata.

Penintergrasian STEM dalam kurikulum pendidikan memberikan siswa landasan kuat dalam mengkontruksi kemampuan berfikir kritis, kreatif, problem solving, kerja sama tim. 


Melalui pembelajaran STEM, siswa diajak untuk berfikir secara analitis, menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan inovasi yang terus berkembang.


Menghadapi kuatnya persaingan di revolusi industri dan bonus demografi, dunia pendidikan tentu perlu terus dibekali dengan keterampilan- dan kompetensi yang lebih advance karena generasi bangsa atau peserta didik kita tidak cukup jika hanya dibekali oleh pemahaman pengetahuan (kognitif). Mereka perlu didukung untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi. 

Bagaimana standard sekolah dalam menerapkan STEM? The National Academic Press (2011) dan Hanover Research (2012: 24) menyebutkan beberapa standard berikut agar sekolah bisa menjalankan metode STEM, yakni:

Pertama Kepala sekolah dan timnya harus menjadi penggerak perubahan. Kepala Sekolah dan tim harus bertindak strategis, berfokus pada pembelajaran, serta terbuka pada masukan dan ide orang lain dalam kepemimpinannya. 

Kedua Guru dan karyawan profesional, yang memiliki kepercayaan dan nilai perubahan, kualitas pengembangan profesional yang berkelanjutan, dan kemampuan untuk bekerja bersama. 

Ketiga Sekolah itu mampu merangkul peran serta orangtua yang mendukung program pengembangan sekolah. 

Keempat Iklim belajar sekolah harus berpusat pada siswa. 

kelima Penuntun pembelajaran yang mengatur pengorganisasian kurikulum yang mengakomodasi perubahan dan perkembangan yang terjadi.

Pengembangan guru tidak cukup hanya berharap dari bekal ilmu yang mereka terima dari universitas dan hanya sekedar berceramah kognitif di kelas. Para guru ini perlu dibekali dengan ketrampilan khusus terkait STEM. Guru-guru perlu dilengkapi dengan metode pembelajaran terbaru, termasuk project-based learning, penggunaan laboratorium, dan penggunaan teknologi untuk mengaktifkan pembelajaran. Mereka juga didorong untuk menjalankan pembelajaran yang berpusat pada siswa (aktive learning dan project), serta pembelajaran kolaboratif (sangat efektif dalam diskusi kelompok dan project).

Tantangan bagi guru adalah bagaimana menyatukan keempat bidang ini (STEM) dalam pengembangan proyek yang menarik bagi siswa. Kekuatan nyata dalam pengajaran STEM adalah koneksi antar bidang yang saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Ini adalah proses kreatif bagi para guru untuk merancang proyek-proyek yang benar-benar transdisipliner. Idealnya, proyek didasarkan pada masalah otentik untuk siswa di sekolah.

Saat ini di tengah berkembangnya teknologi yang semakin pesat, pendidikan mengenai STEM sangat diperlukan karena semua industri dan bisnis pasti  akan berubah ke arah teknologi yang semakin canggih. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu, terutama di bidang STEM pada khususnya. 

Walaupun bukan untuk pekerjaan, memberikan pengajaran berbasis STEM juga sangat baik untuk tumbuh kembang anak di masa depan. Ia akan terlatih untuk berpikir logis, kreatif, dan disiplin dengan STEM. Pembiasaan ini akan lebih mudah jika dilakukan sejak dini. 

Keempat aspek dalam STEM memiliki manfaat yang berbeda untuk melatih kepribadian anak.

Yang pertama, Science. Dalam ilmu ini, anak akan mendapatkan ilmu-ilmu pengetahuan seputar hukum dan konsep yang berlaku di alam. Hal ini sangat bagus untuk menambah wawasannya.

Kedua, Technology. Anak akan belajar untuk berorganisasi, bersosialisasi dengan masyarakat, dan menggunakan kreativitas dalam mendesain melalui ilmu ini. Dengan begitu, pemikiran yang kreatif dan jiwa sosial anak akan semakin terlatih.

Ketiga, Engineering. Disini, anak akan belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah secara teratur. Dia juga akan terbiasa berpikir kritis dalam hal ini. 

Yang terakhir, Mathematics. Seperti yang sudah kita ketahui, dengan matematika, anak akan dilatih banyak hal. Mulai dari memecahkan masalah, teliti, sabar, berpikir logis, dan sebagainya. Dengan mempelajari hal ini, anak akan lebih mudah menemukan solusi dari sudut pandang yang lain. 


Dari keempat aspek tersebut, banyak sekali yang bisa dirasakan manfaatnya oleh anak. Melatih kepribadian anak dengan STEM sejak dini merupakan langkah awal kita untuk mempersiapkan masa depan yang baik untuknya. 


"Ayolah para Pendidik belajarlah gunakan pendekatan STEM sebagai salah satu alternatif Solusi di kelas agar siswa dapat belajar tidak hanya sekedar menyerap berbagai intisari  teori yang abstrak, sulit dipahami, tak berguna, apalagi diaplikasikan di kesehariannya. Jangan biarkan peserta didik menghayal dalam waktu yang panjang (lebih 12 tahun sejak PAUD sampai SMA),"

STEM Approad lebih dari sekedar menyebarkan pengetahuan; hal ini memupuk keterampilan berpikir kritis, meningkatkan literasi sains, dan membina generasi pelopor dan pemecah masalah berikutnya. Inovasi yang berasal dari pendidikan STEM mendorong penciptaan produk dan proses baru, memberikan landasan bagi kelangsungan perekonomian. Membangun fondasi yang kuat di bidang STEM sangat penting untuk mendorong inovasi dan literasi sains, sehingga menjadi landasan bagi kesuksesan di masa depan.

"Semoga saja Pak Prabowo menempati janjinya, tak hanya "Omdo" alias Omon-omon".

Posting Komentar



#
banner image