Screening di Sekolah, Upaya Preventif dan Promosi Kesehatan Melalui Edukasi dan Sosialisasi.

Daftar Isi





Aceh Tenggara Indometro.id - Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Penyakit ini tidak hanya diderita bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak. Dengan itu, Pemerintah kabupaten Aceh Tenggara  melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tak hanya menggencarkan skrining TBC lewat layanan puskesmas. Namun, gencar lakukan upaya promotif dan preventif TBC di sekolah, berupa edukasi atau sosialisasi secara masif.





Seperti yang dilakukan UPTD PUSKESMAS BABUSSALAM yang menggelar Gerakan Bersama Eliminasi TBC (Ransel TB), di MAN 1 Aceh Tenggara, dan  di lanjutkan ke MTSN 1 Aceh Tenggara,Kecamatan Babussalam, kab, Aceh Tenggara Selasa (13/8/2024).





NURI AMD .AK Bidang Analis dari puskesmas membantu mendampingi Dinkes kabupaten Aceh tenggara mengadakan sosialisasi ke beberapa tempat.  katanya " menjelaskan" dalam kegiatan ini Puskesmas melakukan road show ke sekolah-sekolah. Menghadirkan petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan atau edukasi terkait penyakit TBC. Ujarnya.




“Dalam Ransel TBC  ini, para siswa juga kita lakukan skrining lewat sampel dahak, yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan sampel lebih lanjut. Sebelumnya, seluruh siswa kita minta untuk mengisi sejumlah pertanyaan, terkait kondisi kesehatan tubuhnya masing-masing. Dari sederet jawaban yang memiliki ciri-ciri berpotensi menderita TBC, mereka lah yang kita lakukan skrining dahak,” paparnya.





Irlasin Irfandi.  SKM dari Dinkes selaku pemateri  kegiatan ,Ia pun menjelaskan, jika ditemukan kasus positif TBC sejak dini, maka Puskesmas selanjutnya akan melakukan pengobatan dan pendampingan penuh, sampai pelajar tersebut dinyatakan sembuh bebas TBC.  katanya " penyembuhan penyakit TBC ini memerlukan waktu lama, yaitu enam bulan penuh. Bahkan, bisa lebih lama apabila melakukan penghentian obat sebelum waktunya. Terangnya.




“Hal inilah yang belum banyak diketahui para pelajar. Ransel TB berupaya hadir untuk mengedukasi terkait penyakitnya, penyembuhannya, pencegahannya serta mengedukasi untuk tidak ragu memeriksakan diri jika mengalami ciri-ciri TBC,” katanya.





Lanjutnya, lewat Ransel TB diharapkan seluruh anak sekolah dapat lebih peka dan sama-sama melakukan pencegahan penularan TBC sedini mungkin. “Dengan pelajaran dan seluruh anak sekolah mengenal penyakit TBC maka mereka bisa lebih waspada terhadap penularan penyakit ini.




Kepala UPTD Puskesmas Bubussalam Rainita Erna SKM. Berharap Semoga dengan adanya program screening TB ke sekolah-sekolah & masyarakat ini bisa mengurangi pasien penderita TB  khususnya Aceh Tenggara, semoga kedepannya masyarakat Agara bisa bebas dari penyakit TB harapnya (laporan Saidul)

Posting Komentar



banner image