Tokoh Masyarakar Merangin, Melawan Kotak Kosong Bentuk Kegagalan Demokrasi

Daftar Isi

 


indometro.id// Merangin. Tokoh Masyarakat Merangin. H. Zakaria Saleh, menyampaikan fenomena melawan kotak kosong pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan bentuk kemunduran demokrasi.

"Kalau sampai kotak kosong ini terjadi di pilkada Merangin, maka kemunduran demokrasi di Merangin akan terjadi, dan ini tentu bukan yang diharapkan oleh masyarakat," kata H. Zakaria Saleh melalu sambungan telpon, Senin. 18/08/2025.

Fenomena ini juga dapat mencederai harapan masyarakat yang menginginkan agar proses Pilkada Merangin harus memiliki lawan politik, minimal dua pasangan calon.

Jika di Pilkada Merangin terjadi melawan kotak kosong, maka akan menyebabkan turunnya partisipasi masyarakat untuk memilih.

"Karena sebagian besar masyarakat menganggap bahwa kotak kosong itu bukan pilihan, tapi sesuatu yang dipaksakan, sehingga potensi masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilihnya cukup tinggi,” katanya.

Sementara itu, H. Zakaria Saleh Menambahkan, mengatakan manusia merupakan makhluk yang bermartabat, sehingga tidak patut jika berhadapan dengan suatu benda mati, dalam hal ini kotak kosong. 

"Jika melawan kotak kosong, itu membuat calon yang akan maju nanti menjadi tidak bermartabat. Jangan sampai calon itu dibuat tidak bermanfaat, karena tidak bertanding dengan sesama manusia,” katanya.

Tentunya ini akan menjadi catatan keras bagi demokrasi di Bumi Tapi Undang Tambang Taliti, Kabupaten Merangin. Partai politik saat ini memiliki tugas dan fungsinya untuk melakukan pengkaderan dan pendidikan politik kepada masyarakat jika terdapat kotak kosong, maka fungsi itu diragukan berjalan dengan baik.


Penulis: Mulyadi

Posting Komentar



#
banner image