Pelaksanaan ANBK di SMP Negeri Karang Anyar: Mandiri dengan Moda Online, Meski Hadapi Kendala Teknis

Daftar Isi
Kegiatan ANBK SMP Negeri Karang Anyar di dampingi Kepala Sekolah (Isnaini, S.Pd) 

Muratara, indometro.id -

 SMP Negeri Karang Anyar, Kabupaten Musi Rawas Utara, telah melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara mandiri dengan moda online pada tahun ini, meski dihadapkan dengan sejumlah tantangan teknis. Kendati perangkat yang digunakan sebagian besar merupakan pinjaman dari beberapa guru, para siswa tetap antusias mengikuti ANBK di sekolah tanpa harus berpindah lokasi, berbeda dengan gladi resik sebelumnya.


Kepala Sekolah Isnaini, S.Pd., mengungkapkan, "Ini pertama kalinya kami mencoba melaksanakan ANBK di sekolah sendiri. Semoga tidak ada lagi kendala agar peserta didik dapat mengikuti ANBK dengan nyaman." 


Perangkat bantuan yang diterima sekolah berupa Chromebook pada tahun 2021 lalu telah mengalami kerusakan akibat banjir. Oleh karena itu, pihak sekolah terpaksa meminjam perangkat dari guru untuk mendukung kelancaran ANBK tahun ini. Meskipun saat gladi resik sempat terkendala pemadaman listrik yang mengakibatkan hilangnya sinyal, pelaksanaan resmi berhasil berjalan lancar dengan antusiasme siswa yang tetap tinggi.


Dedi, selaku proktor ANBK di SMP Negeri Karang Anyar, menjelaskan bahwa sinyal internet yang disediakan melalui program bantuan "BAKTI AKSI" tidak bisa digunakan untuk keperluan ANBK. Akibatnya, panitia harus memanfaatkan tethering dari empat ponsel untuk menyediakan akses internet yang memadai bagi seluruh peserta.


"Kami mencoba melaksanakan ANBK dengan sinyal bantuan, namun tidak dapat digunakan. Akhirnya, kami terpaksa menggunakan sinyal dari ponsel pribadi untuk kelancaran asesmen ini," ujar Dedi.


Pelaksanaan ANBK di SMP Negeri Karang Anyar kali ini memakan waktu lebih lama dari biasanya. Biasanya, ANBK hanya dilaksanakan dalam dua hari pada gelombang pertama. Namun, tahun ini ANBK diadakan selama empat hari, dengan gelombang pertama diikuti oleh 15 siswa dan gelombang kedua oleh 30 siswa. Proktor ANBK menyatakan bahwa hal ini cukup melelahkan, dan pihaknya sempat meminta Dinas Pendidikan untuk menyesuaikan jadwal, tetapi permintaan tersebut tidak dikabulkan.


"Kami pernah meminta Dinas Pendidikan untuk mengatur ulang sesi dan gelombang ANBK karena perangkat yang ada tidak mencukupi. Namun, dinas menolak permintaan tersebut dengan alasan jumlah perangkat yang tersedia masih sama seperti sebelumnya. Padahal, sebelumnya kami bisa melaksanakan ANBK dalam dua hari saja," tegas Dedi.


Panitia dan pengawas berharap ke depannya sinyal bantuan dapat dioptimalkan agar proses pembelajaran dan asesmen seperti ANBK dapat berlangsung lebih efisien. Meski begitu, semangat seluruh pihak di SMP Negeri Karang Anyar tetap tinggi dalam menjalankan ANBK, dengan harapan tahun depan kendala teknis dapat teratasi sepenuhnya.

Posting Komentar



#
banner image