Di Akhir Jabatan, Gubernur Haris Wariskan PR 265 Ribu Orang Miskin
Pengamat ekonomi Dr. Noviardi Ferzi mengatakan, ceriminan keberhasilan pembangunan itu adalah penurunan tingkat kemiskinan, karena kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan masyakarat dari sisi ekonomi dalam hal memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanannya.
“Semakin kecil angka kemiskinan sebuah daerah, maka akan semakin tinggi keberhasilan pemerintahnya. Jika angka kemiskinan tinggi, berarti pemerintahnya belum berhasil. Kalau melihat dari jumlah kumulatifnya, dalam 3 tahun yakni 2022, 2023 dan 2024 jelas di Provinsi Jambi terjadi peningkatan angka kemiskinan, artinya, di akhir masa jabatan Gubernur Haris mewarisi 265 ribu penduduk miskin. “Ungkapnya.
Noviardi juga mengatakan, perlu upaya serius dari pemerintah dalam hal penanggulangan kemiskinan ini. Program bantuan sosial seperti Dumisake yang dipromosikan oleh Pemerintah Provinsi Jambi itu hanya berdampak sementara, sehingga tidak menyentuh akar persoalan masyarakat di sektor ekonomi dan kesejahteraan sosial.
“Persoalan kemiskinan sejatinya bukan sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang tidak boleh dilupakan yaitu tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Faktanya, indeks kedalaman kemiskinan Provinsi Jambi naik dari 1,193 pada September 2022 menjadi 1,195 pada Maret 2023, sedangkan indeks keparahan kemiskinan juga mengalami kenaikan dari 0,237 menjadi 0,287 pada periode yang sama. Inikan artinya soal kemiskinan di Jambi tambah parah, tak ada dampak program yang pemerintah provinsi gembar – gemborkan, ” pungkasnya.
Posting Komentar