Warga Desa Teluk Lubuk Resah: Pembangunan Gorong-Gorong Tutup Total Akses Jalan

Daftar Isi


Muara Enim, Sumatera Selatan | INDOMETRO.ID – Proyek pembangunan gorong-gorong plat duiker di Kampung 2, Desa Teluk Lubuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, yang sudah berlangsung beberapa bulan terakhir, memicu keresahan warga setempat. Penutupan total akses jalan untuk pelaksanaan proyek ini membuat warga kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, terutama bagi pengguna kendaraan roda empat.

Proyek ini sendiri dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Muara Enim tahun 2024, dengan alokasi dana sebesar Rp199.255.700,00. Pelaksana proyek adalah CV Mutiara Tiga Enim dengan Dedi sebagai pemborong yang bertanggung jawab atas jalannya pembangunan.


Mulyadi, selaku kepala tukang yang saat ini memimpin pekerjaan di lapangan, menjelaskan bahwa proyek ini sebelumnya telah dikerjakan oleh Angga selama 35 hari. Namun, karena proyek tidak kunjung selesai, ia akhirnya ditunjuk untuk menggantikan Angga dan mengambil alih tanggung jawab pembangunan. "Saya baru mengerjakan proyek ini selama 22 hari," ujar Mulyadi saat ditemui di lokasi pembangunan gorong-gorong. Ia berharap proyek dapat berjalan lancar, meskipun ia menyadari bahwa penutupan jalan telah berdampak besar pada mobilitas warga.


Seorang warga Kampung 2, Bayit, menyampaikan keluhannya atas gangguan yang ditimbulkan oleh penutupan akses jalan ini. Menurutnya, penutupan yang sudah berlangsung sekitar 2  bulan ini sangat menghambat aktivitas harian warga, terutama bagi mereka yang harus keluar masuk desa untuk bekerja atau beraktivitas di luar desa. “Akses jalan yang ditutup total membuat kami kesulitan. Ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, karena jalan ini adalah satu-satunya akses yang kami milikiagar lebih cepat. Kami berharap setidaknya setengah jalan bisa dibuka agar warga bisa lewat, dan material proyek dapat ditempatkan di sisi lainnya,” ungkap Bayit.


Bayit juga menambahkan bahwa penutupan ini menyebabkan warga harus mencari alternatif jalan yang jaraknya lebih jauh dan memakan waktu lebih lama. Hal ini dirasa cukup merepotkan, terutama bagi warga yang membutuhkan akses cepat seperti pedagang dan pekerja yang memiliki jadwal ketat. Selain itu, penutupan total jalan ini turut memengaruhi roda perekonomian warga yang biasanya bergantung pada akses jalan utama untuk mengangkut barang dagangan mereka.


Bukan hanya Bayit, beberapa warga lain yang merasa terganggu dengan kondisi ini juga berkumpul di sekitar lokasi proyek untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pihak pelaksana. Mereka berharap adanya solusi yang memungkinkan jalan tetap bisa dilalui, meskipun proyek masih berjalan.

Warga juga mempertanyakan kualitas material yang digunakan dalam proyek ini. Mereka menduga bahwa untuk campuran coran, pihak proyek menggunakan batu bulat, padahal seharusnya material yang digunakan adalah batu belah untuk menjaga kekuatan dan ketahanan konstruksi. Penggunaan batu bulat diduga dapat menurunkan kualitas hasil coran, yang pada akhirnya bisa memengaruhi ketahanan struktur gorong-gorong dalam jangka panjang. Beberapa warga pun menyayangkan pemilihan material ini, mengingat dana yang dianggarkan cukup besar.


Sementara itu, Mulyadi selaku kepala tukang di lapangan menyatakan akan berusaha menyesuaikan tempat penyimpanan material agar tidak sepenuhnya menutup jalan. Ia berharap ada pemahaman dari warga mengenai pentingnya proyek ini untuk kepentingan jangka panjang, meskipun ia juga menyadari bahwa gangguan ini berdampak langsung pada kenyamanan warga.


Sebagai informasi, gorong-gorong plat duiker ini diharapkan dapat memperbaiki sistem drainase dan mengurangi potensi banjir yang sering terjadi saat musim hujan tiba. Dengan adanya gorong-gorong ini, air hujan yang biasanya menggenangi jalan desa dapat dialirkan lebih efektif, sehingga mencegah kerusakan jalan dan meminimalisir risiko banjir di lingkungan sekitar.


Warga pun berharap pembangunan ini dapat segera diselesaikan, sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dengan normal. Hingga berita ini diterbitkan, proyek pembangunan gorong-gorong plat duiker ini masih dalam proses penyelesaian, dan pihak terkait diharapkan dapat segera memberikan solusi untuk membuka akses jalan setidaknya sebagian agar warga tidak terus terganggu dalam menjalankan aktivitas harian mereka.


PENULIS : RIKO ERIYADI

Posting Komentar

Follow Yuk!

@indometromedia
banner image