Berawal Dari Pesta Hajatan, 2 Pemuda di Bengkulu Tewas Kena Tikam
Bengkulu, Indometro.id -
Sebanyak dua pemuda tewas terkena tikaman senjata tajam dalam dua insiden terpisah seusai pesta di Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Peristiwa tewasnya dua pemuda tersebut terjadi pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Keduanya adalah Fadli Muzaki (19) dan Reyliando Rivo Mahendra (22).Berikut sederet fakta yang diungkap oleh pihak kepolisian terkait dengan tewasnya kedua pemuda tersebut.
Identitas Korban
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak menjelaskan identitas kedua korban tewas.
Keduanya adalah Fadli Muzaki (19), warga Desa Bandung Marga dan Reyliando Rivo Mahendra alias Aldo (22) warga Pasar Atas Curup, Kecamatan Curup.
Menurutnya, kedua korban ditemukan di lokasi berbeda, namun kejadian bermula dari pesta yang sama.
Lokasi Penikaman Fadli
Berdasarkan keterangan saksi mata, kata dia, Fadli mengaku tiba-tiba mengalami luka tusuk di bagian punggung sebelah kanan saat berada di atas panggung pesta.
Setelah kejadian, korban mencoba meninggalkan lokasi, tetapi tidak sanggup berjalan lebih jauh.
Saksi sempat membawa Fadli menuju puskesmas, namun ia meninggal dunia dalam perjalanan.
Sementara penikaman terhadap Reyliando Rivo Mahendra Alias Aldo terjadi setelah adanya penikaman terhadap Fadli.
Awalnya, salah seorang rekan korban Reyliando diberikan minuman oleh pemuda tak dikenal, tetapi rekan korban menolak minuman yang diberikan.
Pemuda tak dikenal itu kemudian menampar wajah rekan korban.
Lokasi Penikaman Aldo
Tak lama setelah itu, terjadi keributan di lokasi pesta sehingga korban dan saksi memutuskan untuk meninggalkan pesta tersebut dan kembali ke rumah.
Saat itu korban mengendarai mobil pikap bersama istri, saksi, dan sejumlah rekannya.
Saat melewati lokasi pesta, mobil mereka dihadang oleh sekitar enam orang tak dikenal yang memukul kaca mobil dengan balok kayu.
Saksi Bima (18) dan Vika (17) sempat ditarik keluar oleh pelaku, namun berhasil melarikan diri.
Aldo kemudian mengemudikan mobilnya menuju Curup, namun sekitar delapan sepeda motor mengejarnya.
Sekitar 500 meter dari lokasi pesta, mobil korban mengalami kecelakaan setelah menabrak mobil warga yang terparkir di depan rumah.
Setelah kecelakaan itu, saksi Depsa, Diki, Bima, dan Vika melarikan diri ke arah jurang, sementara Aldo, Jeni, dan Vina masih berada di dalam mobil.
Diduga di sanalah terjadi aksi kekerasan yang menyebabkan Aldo ditikam di bagian leher.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bermani Ulu, Iptu Ronal Pasaribu menyebut kedua korban tidak terlibat duel maut, melainkan meninggal akibat luka tikaman dan kehabisan darah.
"Masing-masing korban mengalami satu luka tikam, dan mereka ditemukan di lokasi yang berbeda," jelas Kapolsek.
Penyelidikan Polisi
AKP Sinar Simanjuntak menyebut, pihaknya masih menyelidiki insiden tersebut dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta memasang garis polisi di lokasi.
"Sampai saat ini pelaku belum diamankan, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar AKP Sinar.
Berawal dari Hajatan
Kepala desa Bandung Marga, Redi Fransiska mengatakan, insiden penikaman yang mengakibatkan dua orang tewas itu bermula saat warga menggelar pesta hajatan dengan hiburan organ tunggal.
Ia menuturkan, saat itu tiba-tiba terdengar suara orang berteriak. Teriakan itulah yang menyadarkan warga bahwa terjadi insiden tersebut.
"Awalnya ada musik, lalu tiba-tiba ada yang berteriak. Kami baru menyadari ada kejadian setelah mendengar teriakan itu," ujar Redi.
Tidak lama setelah kejadian pertama, terdengar kabar adanya kecelakaan mobil yang menabrak rumah warga.
Setelah diperiksa, ternyata ada korban lain yang mengalami luka tusukan.
Sumber:KOMPASTV
Posting Komentar