Penangkapan Rahmadi oleh Satresnarkoba Polda Sumut Dinilai Tidak Manusiawi
Tanjungbalai/Sumut, Indometro.id - Terkait dengan penangkapan terhadap Rahmadi warga Jalan SMA 3 Kelurahan Gading Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai yang dilakukan oleh Satresnarkoba Polda Sumut dibawah pimpinan Kompol Dedi Kurniawan dengan anggotanya berjumlah 6 orang pada Senin 3 Mei 2025 disebuah toko pakaian yang berada di Kapias Titi Gantung Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai masih menimbulkan tanda tanya.
Dimana dalam penangkapan yang dilakukan Satresnarkoba Polda Sumut tersebut terhadap Rahmadi diduga sungguh sangat tidak manusiawi dan melanggar azas kemanusiaan, Dimana dalam penangkapan yang dilakukan Satresnarkoba Polda Sumut itu telah melakukan penganiayaan berat terhadap Rahmadi.
Menurut karyawan Toko yang dijumpai wartawan pada Kamis 13/3/25 menjelaskan bahwa Rahmadi masuk ke toko mereka ingin membeli sebuah Topi, namun saat hendak melakukan pembayaran secara tiba tiba datang 2 orang dengan mengenderai kereta menghampiri beliau dan tanpa basa basi memeluk dan memiting sampai terjatuh, dan rekannya yang satu lagi langsung mengeluarkan senjata api memukulkannya kebagian kepala Rahmadi.
Dan tidak sampai disitu mereka juga terus memukuli Rahmadi dan menginjak injaknya seperti binatang, sampai Rahmadi menjerit apa salah saya "Bang Dedi" dan juga mengucapkan Lailahailallah.
Lebih lanjut masih menurut karyawan toko itu ada ceceran darah tinggal dilokasi kejadian dan sudah kami bersihkan, Tetapi malam ini ada datang ke Toko kami lebih kurang 4 orang mengaku dari Polda Sumut ditemani Bapak Kepling Lingkungan III menggeledah sampai kebelakang meminta rekaman CCTV kami tetapi tak mereka dapatkan sebab CCTV kami ini langsung terekam ke HP bos kami pungkasnya.
Ditempat terpisah Kepala Lingkungan III Kelurahan Beting Kuala Kapias Bapak Iwan saat dikunjungi wartawan di kediamannya menjelaskan sebelum berbuka tadi saya mendapat telepon yang mengaku dari Polda Sumut meminta untuk menemani ke Toko lokasi kejadian, dan yah mereka saya temani kesana tapi hanya sebentar dan selanjutnya saya pergi meninggalkan mereka di Toko itu untuk berbuka puasa, Tetapi saat saya datang kembali mereka sudah tak ada lagi di Toko tersebut.
Ketika wartawan menanyakan kembali pada Bapak Kepling apakah mereka yang mengaku datang dari Polda Sumut itu ada menunjukkan surat tugas dari pimpinan mereka, Bapak Kepling tersebut hanya geleng Kepala menandakan sama sekali tidak ada, sembari tersenyum dengan ramahnya.
Dari hal diatas dengan kedatangan mereka yang mengaku dari Polda Sumut untuk mengambil Copy CCTV saat kejadian dan tanpa ada surat perintah dari pimpinan dan hal ini sudah jelas mengundang kecurigaan dan tanda tanya, "ADA APA GERANGAN." ?
(Kabiro)
Posting Komentar