Hutan Simalungun Gundul, Akibatnya Longsor Di Parapat
Daftar Isi
Tanah longsor dari perbukitan jalan parapat |
PARAPAT,INDOMETRO.ID - Tanah
longsor dari perbukitan jalan parapat lintas barat tepatnya di atas jembatan
kembar Kelurahan sibaganding, kecamatan Sipangabolon, kabupaten Simalungun,
terjadi tadi malam selasa (18/12).
Kejadian tersebut tidak ada memakan korban,
namun mengakibatkan putusnya akses jalan ke Tapunuli lintas barat.
Demikian laporan kontribusi Indometro Chaidir Langsung dari lokasi kejadian
bersama Ratama Saragih Wali Kota DPD LSM Lira Tebing Tinggi.
Menurut amatan Ratama kejadian tanah longsor itu bisa saja tidak terjadi
kalau hutan di Simalungun sampai ke toba tidak gundul alias di lalap pengusaha
nakal.
Dari data Statistik kehutanan yang masuk tahun 2017 hutan di Simalungun
tinggal 35% masih utuh, 12% di garap masyarakat, selebihnya 53% disulap
Pengusaha berkolaborasi dengan Dinas Terkait menjadi surga kelapa sawit dan
komoditas kayu.
Modus ini sudah lama terjadi dengan melibatkan Petinggi Dinas Kehutanan c/q
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara yang menerbitkan surat izin
membuka atau menggarap hutan di Simalungun, akibatnya hutan menjadi gundul,
tidak ada penahan tanah di perbukitan sehingga terjadilah Longsor.
Lalu akses Jalan Parapat - Toba lintas barat pun terputus total, ini
pastilah membawa dampak ekonomi yang signifikan belum lagi terhambatnya akses
Masyarakat, PNS dan pekerja lainnya ke Toba.
Anehnya Aparat Hukum dalam Hal ini Kejaksaan Tinggi, Polda Sumut tutup mata
dengan kondisi rusaknya hutan di Simalungun, lebih parahnya lagi Bupati
Simalungun yang konon digadang adalah Tokoh Pelestari Hutan kini menjadi
bungkam seribu bahasa.
Masyarakaat Simalungun, Tobasa, Humbahas haruslah sudah turun gunung untuk
mencegah praktek kejahatan Pengusaha Nakal menggunduli hutan, sembari mereboisasi
hutan yang gundul sehingga bisa menjadi Investasi hijaunya hutan untuk anak
cucu kita semua. (chaidir)
Posting Komentar