WOW...Begini Cara Ansor Kendal Berdayakan Petani Lokal
Daftar Isi
KENDAL,INDOMETRO.ID – Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Kendal, Muhammad Ulil Amri mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai terobosan untuk mengangkat perekonomian masyarakat lokal, khususnya warga nahdliyin di Kendal.
Program yang saat ini sedang dilakukan, lanjut Ulil, berupa kemitraan budidaya tanaman jagung. Untuk menjalankan misi ini, pihaknya menggandeng Kementrian Pertanian dan PT BISI Internasional, Tbk. Tak tanggung-tanggung, luasan lahan yang dikerjakan mencapai 500 hektar.
“Sebanyak 270 hektar berada di lahan milik para petani di daerah Kendal Pantura bawah merupakan kemitraan dengan PT BISI. Sisanya 230 hektar dengan Kementan berada di lahan IPHPS di wilayah eks Perhutani di Kecamatan Singorojo,” terang Ulil yang juga menjabat sebagai kepala desa Laban, Kecamatan Kangkung, hari ini (30/1).
Lebih lanjut Ulil menjelaskan, petani yang menggarap ratusan hektar lahan itu sebagian besar warga NU. Untuk pengadaan benihnya, mereka mendapatkan subsidi dari Kementan dan perusahaan. Para petani itu juga mendapatkan pendampingan dari lembaga mitra tersebut yang difasilitasi oleh tim Ansor Kendal.
Ciptakan Pasar yang Adil bagi Petani, Dari pantuan di lokasi lahan di wilayah kecamatan Kangkung, pagi ini (30/1), tanaman jagung sudah berbuah dan akan siap dipanen dalam beberapa minggu ke depan.
Fasilitator pendamping petani, Ali Murtadho, mengatakan petani jagung dampingan Ansor di wilayah Kangkung ini merupakan kemitraan dengan PT BISI. Dari penuturannya, jagung ini unik karena mengawinkan spesies jagung jantan dan betina.
“Jagung kemitraan dengan PT BISI tak lama lagi akan panen. Alhamdulilah, jagung tumbuh dengan baik sesuai yang diharapkan. Semoga tidak ada kendala hingga dipanen,” terang anggota Banser ini.
Sementara, dari pihak perusahaan menyatakan siap membeli hasil panen jagung sesuai harga yang sudah disepakati di awal.
"Dalam skema kerjasama yang diajukan oleh sahabat Ansor, harga perlu disepakati di awal untuk menghindarkan petani dari harga yang tidak menentu. Kami sepakat, karena misi kami tidak serta merta mencari keuntungan. Harga yang disepakati Rp 3.900 per kilo kondisi basah," terang Heru Prasetyo, pendamping yang ditunjuk oleh PT BISI Internasional.
BACA JUGA:
BACA JUGA:
Soal harga yang sudah disepakati di awal, Ulil Amri menjelaskan dalam skema pasar bebas di mana petani sebagai pihak yang lemah kerap dirugikan. Menurutnya harga yang disepakati di awal itu merupakan nilai yang adil bagi kedua belah pihak.
Atas terlaksananya program ini, Ulil menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan dukungan. Baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah yang tidak hanya memberikan subsidi benih, tapi juga memberikan pendampingan budidaya penanaman jagung bahkan hingga pasca panen.
“Kemitraan dengan PT BISI ini sekaligus sebagai komitmen bersama untuk menciptakan pasar yang adil bagi petani. Sementara kemitraan dengan Kementan untuk mengatasi kelangkaan jagung akibat gagal panen atau faktor lain,” pungkasnya.
Posting Komentar