Konsumsi Minuman Bersoda Picu Kematian Dini

Daftar Isi
Ilustrasi minuman ringan atau minuman bersoda.
Ilustrasi minuman ringan atau minuman bersoda.
INDOMETRO.IDKabar buruk bagi kalian yang senang minum soda diet setiap hari, sebuah riset baru-baru ini menyatakan bahwa minum dua kali atau lebih minuman bersoda bisa meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, dan kematian dini.

Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 80 ribu wanita menemukan bahwa dua kali atau lebih minuman diet, termasuk minuman diet berbahan dasar buah-buahan, begitu juga minuman bersoda meningkatkan risiko stroke hingga 23 persen dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi minuman diet kurang dari sekali seminggu atau tidak minum sama sekali.

Peminum minuman diet juga memiliki risiko 29 persen lebih besar mengalami penyakit jantung dan 16 persen lebih berisiko meninggal karena penyebab apapun.
Para peneliti melacak 81.714 wanita pascamenopause (yang berusia 50-79 tahun saat dimulai studi) selama rata-rata 12 tahun. Riset menunjukkan kaum obesitas juga berperan karena mereka yang minum dua kali atau lebih minuman diet sehari dan obesitas memiliki risiko dua kali lipat terkena stroke. Wanita berdarah Afrika Amerika juga memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke.
"Banyak orang dengan maksud baik, terutama mereka yang berat badannya berlebih atau obesitas, minum minuman bergula rendah kalori untuk memangkas kalori dalam diet mereka. Riset kami dan studi observasional lainnya menunjukkan bahwa minuman berpemanis buatan bisa saja tidak berbahaya tapi konsumsi yang tinggi berkaitan dengan risiko lebih tinggi terkena stroke dan penyakit jantung," ujar Dr. Yasmin Mossavae-Rahmani, peneliti utama dari studi dan profesor Remana dari epidemiologi klinis dan kesehatan publik di Albert Einstein College of Medicine di Bronx, New York, seperti dikutip Metro.
BACA JUGA:

Namun, penting untuk diingat bahwa meski studi ini menemukan kaitan antara mengonumsi minuman diet dengan stroke dan penyakit jantung, tapi tidak membuktikan secara definitif kalau minuman diet menyebabkan masalah kesehatan tersebut. Mungkin ada faktor lain juga yang berperan.
Studi ini tidak melihat pada pemakaian pemanis buatan indvidu atau minuman diet yang dikonsumsi secara spesifik, jadi para peneliti juga tidak bisa menyebutkan pemanis mana yang berbahaya. Dr. Rachel Johnson, profesor nutrisi emeritus di University of Vermont dan kepala kelompok penulis untuk dewan pensihat American Heart Association mengatakan, sayangnya riset saat ini tidak memberikan bukti cukup untuk membedakan antara efek pemanis rendah kalori berbeda pada kesehatan otak dan jantung.
Studi ini menambah bukti bahwa membatasi minuman diet adalah hal paling bijak yang dilakukan untuk kesehatan Anda.(vv)

Posting Komentar



banner image