Menhub: Kalau Tarif Tol Trans Jawa Diturunkan, Pedagang Pantura Protes

Daftar Isi
Petugas mengatur kendaraan memasuki pintu Tol Waru Gunung saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Surabaya, Jawa Timur
Petugas mengatur kendaraan memasuki pintu Tol Waru Gunung saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Surabaya, Jawa Timur
INDOMETRO.IDMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, akhirnya memanggil para Badan Usaha Jalan Tol dari Asosiasi Tol Indonesia atau ATI, membahas kemungkinan penurunan tarif tol Tran Jawa. Ini dilakukan menindaklanjuti keluhan sejumlah masyarakat perihal mahalnya tarif tol,



Basuki menjelaskan bahwa rapat ini merupakan upaya dengar pendapat dari para operator tol tersebut, mengenai kemungkinan pemangkasan tarif dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya. Rapat tadi juga membahas soal dampak rencana tersebut masyarakat setempat. 
"Misalnya tadi juga disampaikan, kalau tarif diturunkan, nanti pedagang di Pantura juga pada protes katanya. Karena kalau (tarif) diturunkan, pengguna jalan jadi banyak yang pindah ke tol dan warung usahanya jadi sepi," ujarnya di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 12 Februari 2019.
BACA JUGA:

Pilihan lainnya, lanjut Basuki, pemerintah juga akan ikut menyoroti penggunaan transportasi dimana 95 persennya masih didominasi pada pilihan menggunakan jalan raya. Padahal, pemerintah berharap agar masyarakat tidak hanya bergantung pada moda transportasi di jalan raya, melainkan juga beralih dan mencoba menggunakan moda transportasi lain seperti misalnya kereta api atau kapal laut.
"Sehingga beban di jalan raya dan tol tidak terlalu tinggi dan bisa lebih terawat dan awet," kata Basuki.
Di sisi lain, Basuki mengaku juga menyoroti soal maraknya angkutan domestik berlebih muatan atau Over Dimension Over Load (ODOL). Sebab, beratnya beban muatan yang mereka angkut membuat kecepatan laju kendaraan jadi terbatas, sehingga opsi tol sebagai jalur yang mempercepat perjalanan pun tidak selalu menjadi pilihan utama bagi mereka.
"Mereka kan tidak bisa lari lebih dari 40 kilometer per jam. Jadi kalau mereka masuk tol pun menjadi lambat, dan tidak perlu cepat. Nah kalau tidak perlu cepat jadinya mereka lewat jalur Pantura," kata Basuki.


Basuki memastikan semua faktor yang membuat penggunaan Tol Trans Jawa belum optimal itu, saat ini masih dibahas dan akan segera ditindaklanjuti oleh tim kecil yang terdiri dari BPJT dan ATI. Sehingga, nantinya diharapkan akan ada formula untuk menentukan berapa kiranya besaran penurunan tarif tol Trans Jawa.
Karena menurutnya, perhitungan tarif semacam itu tentunya juga harus mempertimbangkan sejumlah faktor dan opsi lain, seperti hal-hal terkait masa konsesi jalan tol.
"Mudah-mudahan satu-dua hari ini bisa dirumuskan. Baru nanti kita serahkan ke Kemenkeu, dan baru lapor ke Presiden," ujarnya. (vv)

Posting Komentar



banner image