WADUH...Terendam Banjir, Ratusan Hektar Sawah di Jambi Gagal Panen
Daftar Isi
Banjir rendam sawah warga di Jambi. |
Seperti yang terjadi di Desa Lubuk Napal Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, sawah seluas 50 hektar yang siap panen terendam banjir.
"Tinggal menunggu harinya saja untuk panen, tapi karena terendam banjir tentu saja kami merugi," kata salah seorang petani, Jupri.
Selama ini, setiap petak sawah miliknya menghasilkan 20 sak gabah. Tapi akibat terendam banjir sawah miliknya yang siap panen maka dipastikan bakal mengalami kerugian jutaan rupiah.
"Setiap petak sawah biasanya bisa dapat 20 sak gabah, tapi karena terendam saya sudah pasti rugi jutaan rupiah," katanya.
BACA JUGA:
Terpisah, Dandim 0420 Sarko, Letkol Kav Rohyat Happy Ariyanto, mengatakan bahwa di Kabupaten Merangin ada ratusan hektar sawah terendam banjir.
"Ratusan hektar sawah terendam banjir,Dan kami masih terus mendata jumlah riilnya, sawah yang terendam siap panen tentu akan berpengaruh dengan hasil panen petani," katanya, Kamis, 28 Februari 2019.
Rohyat juga akan mendorong pemerintah daerah untuk mendata dan memberikan kompensasi dari kerugian petani. Dan yang paling penting pemerintah bisa membantu bibit dan pupuk agar petani bisa kembali bekerja menggarap sawahnya.
"Kita bantu mendata dan mendorong agar pemerintah bisa memberikan bantuan pupuk dan bibit kepada petani,Sehingga petani bisa kembali menggarap sawah mereka," tuturnya.
Dikepung Banjir
Tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir dan maraknya aktifitas tambang emas tanpa izin di sepanjang bantaran sungai di kabupaten Merangin, Jambi, membuat enam kecamatan terendam banjir.
Informasi dihimpun VIVA, ada ribuan rumah terendam banjir di Kabupaten Merangin, Jambi, membuat aktifitas warga lumpuh.
Seperti yang terjadi di kecamatan Muara Siau, Tabir Ulu, Tabir, Nalo Tantan, Pangkalan Jambu dan Kecamatan Pamenang harus menanggung dampak kerusakan alam. Alasannya alur sungai menjadi rusak dan mengalami pendangkalan.
Akibatnya ratusan rumah warga dan juga lahan pertanian seperti sawah menjadi rusak dan tidak bisa digarap.
"Sebelum ada alat berat yang mencari emas di sungai Kami tidak pernah kebanjiran,Sebab puluhan alat berat di sungai batang merangin masih marak dan banyak melakukan tambang emas tanpa ijin dan merusak alur sungai," kata Arya, warga Muara Siau Kabupaten Merangin, Jambi.
Begitu juga Zulkipli, warga Desa Lubuk Napal, Kecamatan Tabir yang rumah dan sawahnya terendam banjir mengakui bahwa di batang tabir juga marak mesin tambang ilegal yang beroperasi sehingga mengakibatkan dangkalnya sungai.
"Ini banjir paling parah, biasanya hanya sampai jalan depan rumah saja. Tapi sekarang masuk ke dalam rumah, tinggi airnya saja sampai 1 meter. Ini akibat dangkalnya sungai batang Tabir yang sering ditambang," katanya.
Terpisah, Dandim 0420 Sarko, Letkol Kav Rohyat Happy Ariyanto, yang meninjau lokasi banjir di Desa Lubuk Napal mengakui bahwa banjir itu diakibatkan oleh pendangkalan sungai.
"Akibat pendangkalan sungai makanya banjir cepat terjadi dan tadi saja saya melihat ada mesin tambang ilegal di seberang sungai dan kita akan sikapi secara bersama sama dengan pemerintah daerah," tuturnya.(vv)
Posting Komentar