Kritik Ridwan Kamil, Rizal Ramli: Dia Dipilih untuk Ngurus Warga Jabar

Daftar Isi

INDOMETRO.ID - Ekonom senior Rizal Ramli kembali menyindir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang gencar mengkampanyekan calon presiden petahana Joko Widodo di Pilpres 2019. Menurut Rizal, seharusnya pria yang akrab disapa Kang Emil itu gencar melanjutkan program pembangunan Jawa Barat untuk kepentingan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Rizal usai dialog "Peran Civil Society’ dalam Pilpres 2019 di Terminal Coffee Kota Bandung, Jawa Barat. Ia menuturkan kekecewaannya terhadap Ridwan Kamil.

“Emil pada waktu mau jadi gubernur menemui saya di Jakarta, minta endorsmen lah, pada saat itu masih senenglah sama dia karena partainya belum macam-macam. Belakangan didukung partai yang kacau,” ujar Rizal di Bandung, Selasa 12 Maret 2019.

Kemudian, lanjut Rizal, setelah menang di Pilgub Jabar, Emil justru mendapat beban mengkampanyekan Jokowi. Ia menyindir Emil seolah sebagai manajer pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk Jawa Barat.

BACA JUGA:

• Bebas dari Penjara, Augie Fantinus 'Ngidam' yang Mewah
• Viral, Video Ini Ungkap Cara Jenius Mengupas Nanas dengan Mudah
• Kejam... Ibu Buang Putranya karena Nilai Ujian di Bawah Ekspektasi

“Nah setelah terpilih menjadi gubernur, dia sibuk campaign, managernya Paslon 01 untuk Jawa Barat. Padahal dia dipilih oleh warga Jawa Barat untuk memimpin dan membereskan Jawa Barat,” kata eks Menko Kemaritiman itu.

Rizal pun tak sungkan mengkritik Emil melakukan keputusan keliru di tahun awal jabatannya yang memasuki tahapan pilpres. Ia menekankan Jabar seharusnya punya potensi lebih baik dibandingkan daerah lain seperti Jatim.

“Artinya, Ridwan enggak bener, dia dipilih untuk mengurus warga Jabar. Tapi belakangan ini saya belum pernah baca gimana strateginya Jabar berkembang pesat, Jabar ini belum pernah menonjol, secara ekonomi padahal kaya dibanding Jatim,” tuturnya.

“70 persen uang beredar di Jabotabek, harusnya Jabar kebagian dampaknya. Tapi dalam sejarah, hanya Jatim yang pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari rata-rata nasional,” ujarnya. (vv)