Gayo Lues Lelang Proyek Bendungan Tungel Rp 23 Miliar

BLANGKEJEREN – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melelang proyek Pembangunan Bendungan Intake Tungel, Kecamatan Rikit Gaib dengan anggaran Rp 23 Milyar. Selain untuk mengaliri sawah, bendungan itu juga direncanakan akan menjadi tempat wisata baru di Negeri Seribu Bukit tersebut.

Mhd Saleh Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Selasa, 6 April 2021, mengatakan, proyek Pembangunan Bendungan Intake Tungel itu merupakan dana Hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2020 lalu Rp 23 miliar.

Prosesnya pun melalui usulan proposal dan kemudian diverifikasi lapangan, dikaji, dan barulah disetujui BNPB, “sesuai karena itu hasil kajian BNPB,” katanya melalui pesan WhatsApp saat ditanyai apakah sesuai dana yang dikucurkan Rp 23 miliar dengan manfaat dan hasil yang diperoleh masyarakat.

Saleh juga mengaku, anggaran yang diusulkan BPBD kepada BNPB mencapai Rp 159 miliar, tetapi hanya disetujui Rp 23 miliar. Jika dana Rp 159 miliaritu disetujui, BPBD juga berencana akan membangun tembok penahan di daerah bendungan tersebut.

BUTUH BANTUAN HUKUM ?
“Ini hasil kajian BNPB, dan manfaat bukan hanya untuk bendungan, tetapi sekalian tempat wisata,” katanya menjawab Portalsatu saat ditanyai apakah tidak lebih besar pasak dari pada tiang dalam pembangunan bendungan senilai Rp 23 miliar yang hanya mengaliri sawah warga Desa Tungel, Rikit Gaib, tersebut.

Kabid BPBD ini mengaku, anggaran yang diberikan itu sudah mantap lantaran BNPB sudah mau memberi uang sebesar itu, karena dari banyaknya Profosal yang diajukan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, Gayo Lues menjadi salah satu pilihan penerima dana hibah tersebut.

Berdasarkan data yang dikirim Mhd. Saleh, ada 30 Kabupaten/Kota yang mendapatkan dana Hibah dari BNPB, dan khusus untuk Aceh hanya Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Utara yang mendapatkan bantuan hibah tersebut.

Sementara Suhaidi Kepala BPBD Gayo Lues, mengatakan pembangunan bendungan intake Tungel, Kecamatan Rikit Gaib dengan anggaran Rp 23 miliar itu akan mengaliri ratusan hektar sawah hampir satu Kecamatan Rikit Gaib, data itu merupakan dari BPBD, BNPB, dan dari desa-desa.
“Ini ada tim vrifikasi BNPB yang turun langsung menyusun kajian layak atau tidak layak dibangun irigasi, dan sebagai dasarnya Pemkab Gayo Lues membuat proposal kepada BNPB, baru mereka verifikasi lapangan dan membuat kajian,” katanya melalui pesan WhatsApp.

Setelah itu kata Suhaidi, hasil yang dikeluarkan PNBP memenuhi syarat untuk dilakukan pembangunan melalui program RR dari BNPB.

“Tidak, kita bangga Gayo Lues mendapat bantuan terbesar ke Dua tahun 2020 karena Kabupaten lain hanya sedikit,” katanya saat kembali ditanyai apakah tidak lebih besar pasak dari pada tiang dalam pembangunan Intake Tungel tersebut.

Suhaidi memohon dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat, supaya program ini bisa berjalan sesuai rencana dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Rikit Gaib secara khusus. Dan keberhasilan program ini akan mempengaruhi program ke depannya dari pusat.




Posting Komentar untuk "Gayo Lues Lelang Proyek Bendungan Tungel Rp 23 Miliar"