KUALASIMPANG, indometro.id – Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang secara bertahap menyiapkan lahan seluas 500 hektare, untuk mengembangkan padi organik.
Pengembangan padi organik ini memang menjadi program utama Distabunak Aceh Tamiang dalam rangka meningkatkan mutu dan pendapatan petani.
Kadistanbunak Aceh Tamiang, Yunus menjelaskan, melalui program padi organik ini dengan sendirinya membantu petani memperbaiki sawahnya dari penggunaan pupuk kimia sintetis secara terus menerus yang berdampak menurunnya kualitas tanah.
“Sebelum digunakan untuk menanam organik, lahan tersebut akan dibenahi agar airasi tanah bisa diperbaiki dan diberi bahan penyubur,” kata Yunus, Minggu (13/6/2021).
Keuntungan lain dari program ini, jelas dia, ialah terciptanya pangan sehat untuk masyarakat karena padi yang dikelola secara organik akan lebih aman dikonsumsi.
Kadistanbunak Aceh Tamiang, Yunus menunjukkan desain kemasan karung beras organik yang telah tersertifikasi.
Pengembangan padi organik ini memang menjadi program utama Distabunak Aceh Tamiang dalam rangka meningkatkan mutu dan pendapatan petani.
“Ketiga akan membantu peningkatan ekonomi masyarakat petani. Jadi motto pangan sehat alam lestari akan tercipta melalui program ini,” lanjutnya.
Yunus mengungkapkan, motivasi pengembangan 500 hektare lahan ini tak terlepas dari keberhasilan Kelompok Tani Serasi yang berhasil meraih sertifikasi beras organik dari LSO Indonesian Organic Farming Certification (Inofice), baru-baru ini.
Sertifikasi tersebut, menurut Kadistanbunak, ini merupakan yang pertama diterima petani padi organik di Aceh.
“Dampaknya membuat petani lain, termasuk Poktan Serasi akan menambah areal untuk mengembangkan padi organik,” sambungnya.
Tahapan pengembangan padi organik itu akan dimulai pada musim tanam gadu bulan ini dengan melibatkan lima kelompok tani.
Yakni Kelompok Tani Adil Makmur seluas lima 5 hektare, Tani Jaya (10 ha), Serasi (9 ha), Surya Tani (2 ha), dan Subur Jaya (4 ha).
Yunus memastikan, hingga akhir tahun ini lahan yang digunakan untuk mengembangkan padi organik mencapai 100 hektare.
“Target kita, hingga tahun depan bisa mencapai 500 hektare, ini sedikit karena hamparan sawah kita mencapai 9.300 hektare,” ujarnya optimis.
Posting Komentar untuk "Aceh Tamiang Telah Siapkan 500 Hektare Pengembangan Padi Organik"