Dua Pengecer Berbeda Pendapat Ditengah Kelangkaan Pupuk Di TTS

Daftar Isi

Foto : Ilustrasi

Timor Tengah Selatan,indometro.id-

Beberapa kelompok tani di desa Bonle'u, Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengeluhkan kelangkaan pupuk,hal ini membuat Dinas Pertanian angkat bicara.

"Pupuk sebenarnya ada tapi saat pengajuan penebusan, Petani langsung tebus dua tahap", demikian dikatakan Sekretaris Dinas Pertanian Jhon Sunbanu kepada media ini Selasa (7/9/2021).

Dijelaskan,masyarakat biasanya ajukan langsung dua tahap dan  distributor juga tidak ingin menumpuk sehingga terjadi kelangkaan.Selain itu kartu tani yang sudah dibagikan dan  berlaku untuk masing masing orang terkadang tidak  ada saldo.

Atas persolan tersebut Dinas sudah bersurat sejak dua minggu lalu untuk penambahan kuota ke PUSRI dan Pupuk Kaltim, namun harus input data RDKK secara online.

Di Kabupaten TTS terdapat Tiga toko pengecer yakni Tifani,Komodor,dan Sumber Tani Vinsen, pemilik Toko Sumber Tani saat dikonfirmasi mengatakan saat 

RDKK diajukan petani, pihanya lanjutkan ke Kupang.Setelah pengajuan ke distributor barulah pupuk  dikirim ke pengecer.

"Stok tergantung RDKK, kalau tidak ada permintaan ya kita tidak bisa stok", ujarnya.

Dikatakan pupuk Urea selalu lancar,hanya pupuk NPK dan SP sampai hari ini tdk ada.Menurut Vinsen,dua distributor yakin Koperasi Gema Palagun,dan PPI sudah dua bulan ini tidak ada pupuk,meski pihaknya sudah berulang kai  konfirmasi.

Hal berbeda diungkapkan Elmy Lay,pemilik Toko Komodor.Saat dikonfirmasi Jumat 10/9/2021 mengaku selalu ada stok namun yang menjadi kendala adalah peralihan sistem ke E-RDKK.

"Saya selalu ada pupuk dan ketika RDKK masuk kita langsung bagiakan ke masyarakat sesuai kuota dan wilayah", ujarnya.

Posting Komentar



#
banner image