Apa Sih Kanker Serviks Itu Dan Apa Penyebabnya,Simak Yuk
Kanker serviks merupakan jenis kanker keempat di dunia yang paling umum terjadi pada perempuan.
Umumnya kanker serviks ini disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), virus yang diklaim biasa menular melalui hubungan seksual.
Artinya, aktif berhubungan seksual atau sempat aktif membuat risiko terkena kanker serviks semakin tinggi.
Namun pertanyaannya, bagaimana dengan orang yang tidak aktif secara seksual?
Mengutip Healthline, memang benar risiko terkena kanker serviks bisa ditingkatkan oleh hubungan seksual. Misalnya saja, pada mereka yang menderita infeksi klamidia, salah satu penyakit menular seksual yang diakibatkan oleh infeksi bakteri.
Pasalnya, penyakit ini dapat mendorong pertumbuhan HPV, yang pada akhirnya bisa mempercepat perkembangan sel kanker serviks.
Kendati demikian, beberapa faktor risiko terjadinya kanker serviks sama sekali tidak berkaitan dengan hubungan seksual.
Misalnya saja, perempuan yang merokok, dua kali lebih mungkin mengalami kanker serviks dibanding mereka yang tidak merokok.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal HHS Author Manuscript pada tahun 20120 menemukan bahwa produk dengan tembakau dapat merusak DNA sel serviks.
Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa di antara perempuan dengan infeksi HPV, ditemukan bahwa mereka yang merokok memiliki viral load HPV yang jauh lebih tinggi di serviks, yanga artinya akan meningkatkan risiko kanker serviks.
Selain itu, orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Pasalnya, sistem kekebalan yang terganggu dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk melawan virus, sel kanker, dan pertumbuhan tumor.
Adapun penyebab melemahnya sistem kekebalan tubuh dapat meliputi:
- HIV
- Kanker
- Kemoterapi atau obat penekan kekebalan
- Kondisi autoimun
- Transplantasi organ
Kontak kulit ke kulit, seperti saat seks oral pun dapat menularkan virus HPV, sehingga penetrasi bukan satu-satunya cara untuk menularkannya.
HPV sendiri tidak selalu menimbulkan gejala yang jelas seperti kutil dan dapat bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi sel-sel abnormal pada leher rahim, yang bisa menjadi kanker.
Menurunkan risiko kanker serviks
- Berhenti merokok, karena tembakau dapat mengakibatkan adanya perubahan DNA di sel rahim.
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual
- Lakukan tes HPV dan Pap secara rutin
Posting Komentar