Dinas Pertanian dan Pangan Bener Meriah Siapkan Program Hadapi Dampak El Nino
Bener Meriah, indometro.id – Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Bener Meriah, mempersiapkan sejumlah program untuk menghadapi dampak fenomena perubahan iklim global atau dikenal dengan El Nino.
Untuk mengantisifasi dampak dari peristiwa El Nino, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah, telah melaksanakan beberapa upaya diantaranya sosialisasi terkait El Nino kepada kelompok tani, pendampingan dan pembinaan kelompok tani.
Selanjutnya, pendataan embung yang ada di Bener Meriah, mengoptimalkan funsi embung dan sumber air lainnya, gerakan menaman (Gertan) serta pengembangan pupuk organic secara massif dan mandiri.
“Kedepannya, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah akan menjalankan program aksi adaptasi untuk mengantisipasi dampak El Nino. Ada beberapa beberapa program yang akan kita lakukan dalam menghadapi dampak perubahan iklim global ini,” kata Kadistan dan Pangan Bener Meriah, Ir. Abadi, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, program aksi adaptasi tersebut, diantaranya identifikai dan mapping untuk menentukan dan mengelompokkan mana daerah merah, kuning, dan hijau. Berikutnya, pembentukan gugus tugas yang terintegrasi.
“Program aksi lainnya, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, penyediaan pupuk dan pestisida di lokasi eksisting dan perluasan tanam, dukungan pembiayaan di areal baru melalui KUR, asuransi pertanian dan percepatan penyaluran kredit untuk taksi Alsintan,” rincinya.
Dilakukannya berbagai persiapan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Bener Meriah, seiring dengan dikeluarkannya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan El Nino 2023 di Indonesia.
Menurut situs BMKG, El Nino dapat mengurangi curah hujan dan memicu terjadinya kondisi kekeringan di Indonesia. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan, Indonesia perlu lebih mewaspadai potensi dampak El Nino.
Fenomena el-nino berpengaruh kuat terhadap iklim di Indonesia. Berkurangnya curah hujan dan terjadinya kemarau panjang adalah dampak langsung yang bisa memicu masalah lain pada sektor pertanian seperti gagal panen dan melemahnya ketahanan pangan.
Mengenal El Nino
Peristiwa El Nino dan La Nina merupakan gejala alam yang tak bisa dihilangkan tetapi hanya bisa dihindari. Banyak sekali dampak dan pengaruh peristiwa El Nino dan La Nina di dalam aktivitas dan kehidupan manusia juga di alam. Untuk itu perlu sekali peristiwa El Nino dan La Nina untuk dikaji.
El Nino adalah fenomena perubahan iklim secara global yang diakibatkan oleh memanasnya suhu permukaan air laut Pasifik bagian timur. Ciri-ciri terjadi El Nino adalah meningkatnya suhu permukaan laut di kawasan Pasifik secara berkala dan meningkatnya perbedaan tekanan udara antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Proses Terjadinya El Nino, pada saat-saat tertentu air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur menyusuri equator, hingga sampai ke pantai barat Amerika Selatan (Peru-Bolivia).
Pada saat yang bersamaan, air laut yang panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah selatan, hingga sampai ke pantai barat Peru-Equador. Akhirnya akan terjadilah pertemuan antara air laut yang panas dari Indonesia dengan air laut yang panas dari Amerika Tengah di pantai barat Peru-Equador, dan berkumpulan massa air laut panas dalam jumlah yang besar dan menempati daerah yang luas.
Permukaan air laut yang panas tersebut, kemudian menularkan panasnya pada udara di atasnya, sehingga udara di daerah itu memuai ke atas (konveksi), dan terbentuklah daerah bertekanan rendah, di pantai barat Peru-Equador. Akibatnya angin yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air, sehingga terjadilah musim kemarau yang panjang.
La Nina merupakan kebalikan El Nino. Peristiwa ini dimulai ketika El Nino mulai melemah, dan air laut yang panas di pantai Peru-Equador kembali begerak ke arah barat, air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula (dingin), dan up-welling muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal kembali. Dengan kata lain La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya El Nino.
Proses Terjadinya La Nina, Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudera Hindia akan bergerak menuju Indonesia.
Angin tersebut banyak membawa uap air, sehingga di Indonesia akan sering terjadi hujan lebat. Itulah sebabnya penduduk Indonesia diminta untuk waspada, karena hujan yang lebat dapat menyebabkan banjir. ||*
Posting Komentar