Kunjungi Cabdin Aceh Utara, ini Pesan Kadisdik Aceh ke Kepala Sekolah

Daftar Isi

Aceh Utara. Indometro. Id -

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Jumat (28/7/2023) berkunjung ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara. Kegiatan Bakda shalat  jumat itu dipusatkan di Aula SMAN 1 Samudra,  dihadiri pengawas, semua kepala sekolah SMA, SMK/SLB, yang didampingi langsung Kacabdin Drs. Ahmad Yamani, M.Pd.

 
Dalam pertemuan tersebut, Kadisdik Aceh Drs. Alhudri, M.M yang diwakili Plh Asbaruddin menitip sejumlah pesan kepada pengawas dan  kepala sekolah. Pesan ini terkait upaya peningkatan pelayanan perbaikan kualitas lulusan SMA/SMK/SLB.



"Menyahuti maksud tersebut Menurut kadisdik , hal pertama yang harus dilakukan sekolah menganalisis rapor Pendidikan. Rapor yang dirilis Kemdikbudristek setiap awal tahun itu menggambarkan raut wajah asli sekolah". 


Asbaruddin menghimbau,  Analisislah rapor sebagai acuan perencanaan penyusunan RKAS. Upayakan Perencanaan Berbasis Data (PBD) sesuai kondisi real. Di rapor bila ada hal mendesak yang segera perlu penanganan, masukkan sebagai program prioritas.


"Dari delapan standar, bila ada yang masih merah tangani agar berubah menjadi kuning. Yang kuning bisa menjadi hijau.  Apabila sudah hijau atau biru jangan sampai turun", pesan Plh. Kadisdik Aceh.


Pada kesempatan itu pak Asbar juga mengingatkan agar semua sekolah menyiapkan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Seharusnya KOSP diclearkan sebelum masuk tahun ajaran. Agar sekolah bisa start belajar sejak hari pertama sekolah.


Terkhusus Aceh, penyusunan KOSP wajib memasukkan unsur pergub no 7 tahun 2022 tentang pembelajaran  Dinul Islam. Dinul Islam selain dapat dialokasikan jamnya pada muatan lokal juga bisa diaplikasikan terintegrasi pada setiap mata pelajaran, katanya.

Kaitkan setiap materi ajar dengan unsur Keislaman agar terbentuk siswa yang beriman, bertaqwa, bermoral, dan berakhalqul karimah.

Masih Banyak hal yang jadi topik bahasan dipertemuan ini. Sesuai amanah Alhudri, Plh Kadisdik menyampaikan bahwa SMK harus mempersiapkan lulusan maksimal agar diterima di dunia kerja, SLB membentuk siswa agar mandiri. Sementara  SMA harus menghasilkan siswa berwawasan keilmuan (saintific Oriented), mampu melanjutkan belajar di Perguruan Tinggi.


Untuk mencapai itu ada banyak faktor yang yang harus dipersiapkan seperti : Sarana pendukung, guru berdedikasi, kepala sekolah yang cakap, dan faktor lainnya.


Selama ini katanya, proses belajar mengajar lebih mengedepankan  kognitif (pengetahuan), kini saatnya diubah sesuai SKL, untuk SMA yaitu berorientasi Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif. Ketiga aspek tersebut harus dibuat seimbang.


Memberdayakan guru dalam pemanfaatan sarana laboratorium suatu keharusan. Jangan sampai alat - alat jutaan harganya rusak tak terpakai akibat guru tak mampu. Padahal praktikum sangat membantu mempercepat proses transfer ilmu dan hasil belajar dapat diingat sepanjang masa, sebut Asbaruddin yang juga Kabid SMK.


Terakhir orang nomor satu di Disdik Aceh menitip pesan, agar sekolah mempersiapkan siswa  sejak dari awal perekrutan di kelas X, telusuri bakat, minat, dan kemampuan. Proses belajar mereka agar dapat lulus menuju Perguruan Tinggi Negeri. Persiapkan segala sumber daya agar siswa bisa diterima dengan mudah baik melalui jalur SNBP, SNBT, maupun jalur mandiri.






Posting Komentar



banner image