Dugaan Adanya " Main Mata" Dalam Kasus Koruptif MAN Rantau Prapat

Daftar Isi

Polemik dugaan koruptif MAN Labuhanbatu terkait penyalahgunaan wewenang jabatan dan anggaran dana DIPA TA 2022 senilai Rp.5.628.791.000 sampai saat belum kunjung usai, pasalnya menunggu Laporan hasil audit  dari itjen Kementerian agama Republik Indonesia.

Saat konfirmasi wartawan indometro.id.Taufiq Kurahman Dari Itjen Kemenag RI ,Rabu,( 04/10/2023 ) via telpon seluler mengatakan.

" Hasil investigasi yang kami lakukan sudah kami sampaikan ke Tim audit kementerian agama bang,dan menunggu hasil pemeriksaan dari tim audit,hasil audit tersebut akan kami sampaikan ke pihak penyidik" untuk waktu berapa lama menunggu hasil audit itu tidak bisa dipastikan bang "

Lanjut Taufiq,kalau laporan dari APH maka surat keluar masuk harus diketahui oleh menteri bang " ucapnya 

Ketika di pertanyaan terkait adanya indikasi dugaan koruptif MAN Labuhanbatu dan hukuman administratif untuk kepala sekolah " AS ", Taufik mengatakan," itu hasil dari tim audit Kemenag nanti yang menentukan bang apakah ada indikasi atau tidak dan  sanksi administratif juga baru diberikan kepala sekolah " AS ".

Hal ini mengundang pertanyaan besar terhadap kinerja itjen Kemenag RI terhadap kasus dugaan koruptif MAN Labuhanbatu, seolah-olah ada dugaan " Main Mata " dalam permasalahan ini.

 

Diberitakan sebelumnya, Kepala Madrasah Negeri rantau Prapat dilaporkan ke polres labuhanbatu atas dugaan penyalahgunaan wewenang jabatan dan koruptif anggaran dana DIPA TA 2023 yang menyeret nama inisial "AS" kepala sekolah MAN Rantau Prapat ke ranah hukum,namun sangat disayangkan proses penanganan laporan tersebut dinilai Lamban terkesan mengulur waktu, sehingga "AS" masih dengan tenang menjalankan aktivitasnya,Pasalnya hasil audit kementerian agama belum juga disampaikan secara tertulis kepada pihak penyidik polres labuhanbatu sehingga ini menjadi polemik berkepanjangan

Sementara hasil audit itu menjadi rumusan pihak penyidik untuk melanjutkan Proses Hukum selanjutnya.