Warga Mekar Jaya Gotong Royong Kumpul Iuran Siram Jalan Yang Berdebu, Akibat Proyek

Daftar Isi


Ketgam: Mobil Tangki PUPR Saat Melakukan Penyiraman Jalan Yang Berdebu (foto Amsir)




Laworo., indometro. id -  Proyek yang ada di jalan poros Wapae Jaya dan Mekar Jaya, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar) Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pekerjaan peningkatan Jalan poros ini  selalu dikeluhkan oleh warga setempat untuk penyiraman debu dari pekerjaan proyek peningkatan Jalan ini dan sudah sangat meresahkan warga setempat.


Warga setempat sudah mengeluh akibat  debu  yang ada di jalan dan pihak kontraktor malas melakukan penyiraman dan pun melakukan penyiraman hanya sekali sehari dan bahkan tidak sama sekali melakukan penyiraman  proyek ini, mulai dikeluhkan usai pembongkaran aspal lama dan sampai saat ini pemadatan lapis pondasi agregat (LPA) kelas A. Perbaikan jalan ini sudah dilakukan sudah sekitar sebulan lalu, dan kondisinya tentu saja menimbulkan polusi debu karena padatnya kendaraan berlalu lalang.


Sehingga warga setempat berinisiatif mengumpul iuran , secara sukarela untuk membeli solar mobil tangki untuk melakukan penyiraman jalan. Agar debu tidak beterbangan lagi ketika kendaraan lalu lalang dan sampai mengotori pekarangan dan rumah mereka.


“Alhamdulillah, warga Mekar Jaya yang rumahnya melewati jalan poros ini, secara swadaya dan ikhlas mengumpul iuran untuk mengumpul iuran untuk melakuka penyiraman jalan ini. Yang kita tahu, pihak kontraktor melakukan penyiraman dalam sehari cuman enam tangki saja, dan itu tidak cukup. Jadi kita iuran tambah-tambah belikan bahan bakar,” kata salah satu warga. Sabtu, (07/10/2023). 

Bukan hanya iuran saja, tambah Andre sapaan akrabnya, warga setempat juga memberikan bantuan berupa selang dan pipa untuk penyedotan air dari rawa ke mobil tangki. Warga membantu pihak kontraktor semata-mata agar debu ini tidak beterbangan lagi di saat kendaraan lewat.


“Jadi, terkadang ini dari pihak kontraktor dalam satu minggu itu, satu atau dua hari libur menyiram. Kadang disiram, kadang juga tidak disiram. Dengan iuran ini, kita bisa pakai untuk penyiraman membelikan bahan bakar. Dua hari ini saja, hanya enam kali penyiraman. Kita tambahkan jadi delapan sampai 10 tangki penyiraman,” ungkapnya. 


Warga memberikan  iuran bervariasi mulai dari Rp5 ribu, Rp10 ribu, Rp20 ribu dan bahkan Rp50 ribu semata-mata agar jalan ini tidak berdebu saat dilalui kendaraan yang lalu lalang. 


Sementara itu, Supir truk water tank ini, Tedi yang juga warga Desa Mekar Jaya mengaku berdasarkan perintah dari pengawas dari proyek ini yang juga anak dari pemilik pekerjaan ini, Holick bahwa penyiraman dilakukan dalam sehari itu yakni enam tangki saja. Itupun, menurutnya enam tangki ini tidak cukup melakukan penyiraman sepanjang jalan poros desa Mekar Jaya ini.


“Jadi, waktu pertama kali saya kerja ini, saya diperintahkan sama pak Holick bahwa penyiraman dilakukan dalam sehari itu hanya enam tangki. Selama saya menyiram ini, enam tangki ini tidak cukup menyiram jalan poros Mekar Jaya. Saya juga bekerja sesuai perintah,” ucap Tedi ditemui saat mengisi air di rawa Tondano.


Tedi mengatakan gaji dari menyiram ini selama satu hari Rp130 ribu, gaji pokoknya Rp100 ribu dan sisanya itu uang makan. Lanjut dia, bahan bakar untuk mesin alkon ini diambil atau di utang di salah satu kios di sini.

“Bahan bakar untuk mesin alkon itu, saya ambil di kios ibu Dewi. Tapi, disuruh utang dulu setiap ambil bahan bakar. Kalau untuk bahan bakar mobil truk ini, solarnya sudah disiapkan di basecamp,” bebernya.


Karena sering utang bahan bakar, tambah Tedi, pemilik kios tidak mau lagi bahan bakarnya di utang. Pemilik kios mau memberikan bahan bakarnya kecuali dilunasi dulu.


“Saya coba telepon Holick memberitahukan kalau bahan bakarnya sudah tidak mau di utang karena belum dilunasi pengambilan lalu. Jadi, dia minta nomor rekening pemilik kios transfer utang itu dan bisa lagi kita ambil bahan bakar,” tuturnya.

Kata,  Tedi mengaku selalu mengikuti perintah dari pengawas bahwa terkadang ia diperintahkan untuk libur atau tidak melakukan penyiraman dalam satu atau dua hari.


Penulis: Amsir

Posting Komentar



#
banner image