Ketua PC GP Ansor Tanggamus, Zulki Qurniawan, S.E Kecam Teror Bom Molotov Rumah Hidir Ibrahim

Daftar Isi
Bandar Lampung, indometro.id - Pelemparan bom molotov ke rumah Ketua GP Ansor Lampung, Hidir Ibrahim pada sekitar pukul 03:00 wib dini hari di jalan Raden Gunawan 2, RT 09 Kelurahan Rajabasa Pramuka, Kecamatan Rajabasa pada Sabtu (16/12/2023) adalah peristiwa yang mengkhawatirkan dan harus dikutuk. Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tanggamus, Zulki Qurniawan, S.E dengan tegas mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap pelaku pelemparan tersebut agar dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Serangan terhadap pimpinan Ansor, sebuah organisasi sayap muda dari Nahdlatul Ulama, merupakan ancaman serius terhadap kehidupan bermasyarakat yang damai. Ansor sendiri memiliki sejarah yang panjang sebagai kelompok pemuda yang berdedikasi pada upaya-upaya pendidikan dan lingkungan hidup yang sehat. Mereka juga memainkan peranan penting dalam dialog antaragama di Indonesia. Ancaman terhadap Ansor adalah juga ancaman terhadap nilai-nilai kesetaraan dan persaudaraan Indonesia.

Maka dari itu, tindakan keamanan harus diambil untuk melindungi Ansor dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Pihak kepolisian harus segera mengungkap pelaku dan memberikan tindakan tegas agar tidak terjadi lagi kekerasan seperti ini di masa yang akan datang.

Molotov tersebut mengenai lampu penerangan di tembok pagar rumah ketua GP Ansor Lampung tersebut. Kejadian sempat menghebohkan warga sekitar di tempat kejadian dan banyak polisi berdatangan. Diketahui pelaku berjumlah dua orang dan mengendarai sepeda motor.

Ketua GP Ansor Tanggamus, Zulki Qurniawan S.E mengecam keras tindakan teror ke rumah Ketua GP Ansor Lampung tersebut dan berharap pihak Kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku pelemparan bom molotov tersebut. Peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Polda Lampung. 

Masyarakat sipil, termasuk agama dan pemimpin politik, harus berbicara dan bertindak melawan kekerasan ini. Kita semua harus membela prinsip persaudaraan dan keadilan di Indonesia. Dalam sebuah negara demokrasi, kekerasan tidak boleh ada tempatnya. Kita harus bersama-sama dalam menjaga kedamaian dan keamanan negara kita.

Dalam rangka mencapai tujuan itu, kita harus menyatakan dukungan dan solidaritas dengan para korban penganiayaan dan menyuarakan tekad keras untuk melindungi nilai-nilai kemanusiaan dan kemajemukan yang membuat Indonesia begitu istimewa. (*)

Posting Komentar



#
banner image