Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika Muput Prosesi Melasti di Ekowisata Jembatan Cinta
Sulinggih Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika memimpin rombongan nuwur tirta air suci ke tengah laut saat prosesi melasti di Bekasi tanggal 3 Maret 2024 |
Jakarta, indometro.id-
Sulinggih
Ida Pedanda Gde Sebali Waisanawa Mahardika memimpin (muput) prosesi melasti di kawasan
Ekowisata Jembatan Cinta, hari minggu kemarin (03/03/2024). Arak-arakan ratusan
umat Hindu Banjar Bekasi, Banjar Seroja, dan Banjar Hitakarma Pondok Gede tiba memadati
pantai yang terletak di Desa Segara Kecamatan Taruma Jaya sejak pukul 08.30
WIB.
Lokasi
melasti yang berbatasan langsung dengan Pantai Marunda Jakarta Utara ini berhias
apik dengan nuansa seni Bali. Aula UPTD PALJAYA yang menjadi titik kumpul umat
telah berhias penjor, ider-ider,
umbul-umbul, serta balutan kain warna-warni yang menawan. Selain itu sore harinya (02/03/2024), Pinandita Sanggraha Nusantara Korwil Bekasi telah menggelar upacara pecaruan untuk tujuan penyucian tempat secara niskala.
BACA JUGA: Panitia Nyepi 2024: Bersemangat Ngayah Gotong Royong Sambut Tahun Baru Saka 1946
Sehari sebelumnya pada hari Sabtu tanggal 02 Maret 2024, dilokasi yang sama secara sekala telah dilaksanakan giat makerthi ayuning segara (bersih-bersih pantai), bakti sosial pengobatan gratis, pemberian bantuan sosial sembako, dan penanaman bibit pohon mangrove oleh Panitia Dharma Shanti Nasional bersama-sama dengan Panitia Nyepi Banjar Bekasi Tahun Saka 1946 / 2024 Masehi.
Ketua Panitia Dharma Santi Nasional 2024 yaitu Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia saat prosesi melasti di Bekasi tanggal 3 Maret 2024 |
Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia selaku Ketua Panitia Dharma Santhi Nasional Tahun 2024 hadir mengikuti prosesi melasti ini. Dalam sambutannya mengutarakan bahwa melasti yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Suci Nyepi 2024 tak terlepas dari implementasi ajaran adiluhung Tri Hita Karana. Hubungan yang harmoni antara parahyangan, pawongan dan palemahan.
“Apresiasi
dan terima kasih kepada umat Hindu dari Bekasi, serta terkhusus masyarakat Desa
Segara Jaya atas kesuksesan kegiatan dalam dua hari ini. Wilayah Desa Segara
Jaya ini sangat cocok untuk menjadi pusat pelaksanaan kegiatan yang
berlandaskan Tri Hita Karana. Tak hanya bagi umat di Bekasi saja namun juga
umat Jawa Barat dan sekitarnya”, sambungnya.
BACA JUGA: YAPINDU Peduli dan Berbagi ! Berkah di Hari Raya Galungan
Brigjen
Ketut Wetan pada kesempatan tersebut menginformasikan kegiatan Panitia Nasional
yang dipimpinnya mengusung tema “Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya”,
puncaknya nanti adalah gelaran Dharma Shanti Nasional yang diagendakan pada
minggu terakhir Bulan April 2024. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung kelancaran program-program yang telah di susun.
BACA JUGA: KOMPAK! Dewan Pengurus Nasional KITA IHC Ucapkan Selamat Hari Raya Galungan
Sementara
itu dalam laporan yang disampaikan Ketua PHDI Kota Bekasi yaitu I Gusti Made
Rudhita menyebutkan bahwa melasti kali ini merupakan sejarah baru yang penuh
kesan bagi umat dari Pura Agung Tirta Bhuana. Baru perdana dapat melaksanakan
melasti di pantai Bekasi yang jarak tempuhnya hanya sekitar 30 menit.
Tahun-tahun sebelumnya pelaksanaannya di pantai wilayah Jakarta. Tahun lalu di
wilayah Karawang yang jaraknya sekitar 6 jam PP.
“Umat
Hindu di Bekasi berjumlah sekitar 5000 orang. Umat kami menyampaikan keinginan
agar di sekitaran lokasi melasti ini dapat dilengkapi dengan sarana parahyangan
yang permanen atau Pura Segara”, ujar Rudhita.
Ketua PH PHDI Pusat, Ketua 1 Panitia Nyepi Nasional 2024, Ketua Banjar SDHD Bekasi dan rombongan nuwur air suci tirta ke tengah laut saat melasti di Bekasi tanggal 03 Maret 2024 |
Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat yaitu Mayjen TNI Purn. Wisnu Bawa Tenaya berkenan memberikan sambutan. Memaparkan tentang kearifan ajaran Tri Hita Karana. Toleransi kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara sesuai nilai-nilai luhur Pancasila juga menjadi penekanan oleh Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pembinaan Idieologi Pancasila (BPIP) ini.
“Tempat
kita sekarang ini sangat cocok berbicara masalah cinta, Cinta Tanah Air dan
Bangsa, karena Jembatan Cinta beberapa meter dari titik ini merupakan ikon
pariwisata kebanggan masyarakat Bekasi. Sehubungan dengan umat di Jawa Barat
belum memiliki Pura Segara, wilayah di Desa Segara Jaya ini cukup ideal untuk
pendirian parahyangan tersebut”, pungkasnya.
Prosesi nuwur air suci tirta ke tengah laut saat prosesi melasti di Bekasi |
Setelah
selesai persembahyangan bersama, prosesi melasti dilanjutkan dengan nuwur tirta
air suci ke tengah laut. Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika beserta Stri
Ida Pandita Istri Puspasari memimpin rombongan dengan wahana perahu menuju ke
tengah laut.
Turut
hadir mengikuti melasti di Pantai Desa Segara Jaya ini yaitu Ketua 1 Panitia Nyepi
Nasional Gede Narayana, Pengurus PHDI Prov. Jawa Barat, Pembimas Hindu Jawa
Barat, Panitia Nyepi Banjar Bekasi, Pengurus Banjar Bekasi, Pengurus Banjar
Seroja, Pengurus Banjar Hitakarma Pondok Gede, Pinandita Sanggraha Nusantara
Korwil Bekasi, beserta ratusan Umat Hindu.
(Dewa)
Posting Komentar