Dosen Teknik Industri UAD Mentoring KWT Mentari Bantul Rintis Produk Unggulan Keripik Bayam Brazil

Daftar Isi

 

INOVASI - Pendampingan KWT Mentari dalam perintisan produk unggulan keripik bayam Brazil oleh Tim PkM Teknik Industri UAD


INDOMETRO.id | BANTUL - Tim Dosen dari Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melakukan pendampingan kegiatan perintisan produk unggulan keripik bayam Brazil kepada ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Mentari di lingkungan Dukuh Gatak, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM/PkM) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD ini, dilaksanakan oleh Tim Dosen Teknik Industri UAD yang berdiri atas Fatma Hermining Astuti, S.T., M.Sc., Dr. Siti Mahsanah Budijati, S.T.P., M.T dan Wandhansari Sekar Jatiningrum., S.T., M.Sc. Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Pimpinan Ranting Aisyiyah Bangunharjo 2.


Fatma menuturkan, rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pendampingan.


"Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan produk unggulan Kripik Bayam Brazil dengan proses pengolahan yang baik, produk yang berkualitas, kemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang tepat," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu 25 Mei 2024.


Menurut Fatma, selama ini anggota KWT Mentari belum mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam menciptakan suatu produk unggulan.


"Permasalahan yang muncul dalam perintisan produk unggulan adalah terkait dengan inovasi produk, proses produksi, pemasaran, pembuatan laporan keuangan bisnis, dan pembentukan jaringan wirausaha," ungkapnya.


"Apabila pendampingan usaha dilakukan dengan baik, maka diharapkan pelaku usaha pemula dapat lebih mengembangkan rintisan usahanya dengan baik pula," imbuh Fatma.


Lebih lanjut Fatma menjelaskan, kegiatan pertama Tim PkM UAD dilaksanakan pada 21 Januari 2024 yaitu 'Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Operation Process Chart (OPC) Keripik Bayam Brazil'. Kegiatan kedua adalah 'Penyuluhan dan Pendampingan Penyusunan Business Model Canvas (BMC)' yang dilaksanakan pada 28 Januari 2024. Selanjutnya, pada 29 April 2024 dilaksanakan 'Penyuluhan Terkait Kemasan Makanan dan Pendampingan Perancangan Kemasan'. Sedangkan, program terakhir yaitu 'Penyuluhan Pemasaran Digital' yang dilaksanakan pada 6 Mei 2024.


Dalam kesempatan itu, Siti menyampaikan bahwa hasil dari serangkaian aktivitas PkM ini adalah peningkatan pemberdayaan mitra, sesuai permasalahan mitra yang merupakan mitra non produktif ekonomi, yaitu peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan pendapatan.


"Adapun luaran dari kegiatan PkM yang berupa luaran program adalah dokumen BMC, Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan kripik bayam Brazil, desain kemasan produk dan strategi pemasaran produk," ucapnya.


Sementara itu Wandhansari mengatakan, KWT Mentari sebagai organisasi yang dibentuk oleh ibu-ibu rumah tangga di lingkungan Dukuh Gatak selama ini telah memanfaatkan lahan kas desa untuk bercocok tanam tanaman sayur-mayur dan rempah-rempah seperti serai, cabai, sawi, bayam brazil, dan kangkung.


Selama ini, KWT Mentari telah berhasil melakukan panen beberapa kali dengan bayam Brazil dan serai sebagai hasil panen unggulan dari KWT Mentari.


"Namun sayangnya hasil panen ini langsung dijual kepada pembeli tanpa adanya pengolahan terlebih dulu," jelasnya.


Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus KWT Mentari, mereka berniat untuk merintis produk unggulan yaitu kripik bayam brazil dari hasil panen yang mereka dapatkan.


"Mereka berharap tanaman yang ditanam di pekarangan kas desa dapat diolah menjadi produk yang berkualitas dan mempunyai nilai tambah," terangnya.***

Posting Komentar



#
banner image