Kepala Desa Trosobo, Hartoyo memberikan keterangan kepada Indometro, id terkait polemik polusi pabrik yang dirasakan warganya
Boyolali, Indometro.id | Berdirinya pabrik triplek di wilayah pedesaan dari segi positipnya berpengaruh bagi perekonomian Masyarakat sekitar dan juga membuka lapangan pekerjaan, namun jangan lupa pengelolaan limbah pembakaran, asap dan serbuk kayu jika tidak ditangani dengan baik pasti akan menimbulkan dampak negatif di sekitar lokasi pabrik, seperti saat ini yang dialami masyarakat Trosobo bertahun - tahun merasa tidak nyaman dikarenakan adanya sisa pembakaran yang menyebabkan polusi asap dan serbuk kayu terhadap kesehatan warga Rt.07, Rt.08 dan Rt.09 di Desa Trosobo, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali
Hal ini dikatakan, Suseno (58) warga Dukuh Trosobo RT. 08 RW. 02 kepada Indometro, id Mengatakan bahwa karena asap pabrik dan serbuk kayu sisa pembakarannya itu mengganggu pernapasan warga seputaran pabrik tersebut. Terkhusus membahayakan untuk anak-anak kami.
“Kami sudah bertahun - tahun merasakan ini, Saat beraktivitas diluar rumah kami menemukan serbuk kayu di teras rumah , didalam rumah, atas rumah,
kami takut partikel debunya berdampak buruk terhadap kesehatan,” katanya, Jumat (17/05/2024) dirumahnya.
Lanjutnya, “ Kami berharap agar Pemkab Boyolali melalui dinas terkait untuk memperhatikan keresahan masyarakat dengan memberikan solusi terbaik,”tandasnya.
Lain halnya dengan Suyatno (58), warga RT. 09 ini kepada indometro, id menunjukkan bagian tubuhnya yang terkena infeksi kulit berupa gatal - gatal, bukan hanya dirinya saja ada beberapa warga lainnya mengalami hal serupa.
Belum lama ini badan saya gatal gatal dan saat saya konsultasikan dengan warga lain juga ada beberapa orang mengalami hal yang sama, tapi saya belum tahu apa penyebabnya dari kesehatan saya sendiri atau karena polusi asap pabrik, " jelasnya.
|
Suyatno, warga RT 09 saat menunjukkan gatal gatal di lengan kirinya |
Suyatno, menambahkan Kami warga berharap secepatnya ada solusi terbaik agar kesehatan dan aktivitas tidak terganggu karena sekitar pabrik tersebut sudah menjadi perumahan jadi warga semakin banyak jangan sampai mendapat terkena dampak buruknya.
Ditempat terpisah, Kades Trosobo, Hartoyo terkait pengaruh asap dan partikel serbuk kayu hasil proses produksi pabrik triplek itu yang berdampak pada warga RT 07, RT. 08, RT. 09 mengatakan bahwa permasalahan ini sudah dimediasikan dengan pihak pabrik yang dihadiri perwakilan warga terdampak dan pabrik dengan hasil musyawarah agar secepatnya segera dicarikan solusi terbaik agar permasalahan ini tidak berlarut - larut.
“ Kemarin, Jumat 10 mei 2024 dari pemerintah Desa, BPD dan Kepala Dusun serta warga sudah memanggil pihak pabrik untuk duduk satu meja membahas Masalah asap dan serbuk kayu yang bertebaran di wilayah Trosobo, pada saat pertemuan itu dari pihak pabrik secepatnya berusaha untuk mengurangi debu yang bertebaran dengan membersihkan cerobong asap dan akan membersihkan tempat penampungan serbuk kayu serta secepatnya melaporkan hal ini ke pihak pimpinan pabrik.
Warga juga berharap pihak desa meminta pertanggung jawaban atas dampak debu yang bertebaran di wilayah desanya serta infeksi kulit dan pernapasan agar permasalahan yang menyangkut kesehatan warga segera diselesaikan jangan sampai berlarut - larut," tandasnya.
Posting Komentar